18 • Kang Manjat

1K 85 21
                                    

New chapter!!

Vote sama komen nya wajib, biar sy makin semangat HAHAHAHAHHA.

EH BTW, ngomong pake bahasa formal asik juga yee.

Happy reading<3

______________________________________________

"HAPPY GOOD MORNING! HAPPY GOOD MORNING!!"

"Suara lo, Je! Masih pagi," tegur Rachel.

Jeje menoleh, "HAAA SIAPA JUGA YANG BILANG INI MALEM!" sahutnya sewot.

"Gada yang ngomong kalo ini malem!" balas Rachel.

Jeje bergidik sok geli, "Apaansi."

Dara menatap datar pada dua gadis yang sibuk adu mulut itu, "Abis ini ada ulangan," ujarnya memperingati.

Mata kedua gadis itu sontak melebar, dengan cepat kedua nya mengeluarkan salah satu buku paket tebal yang awalnya tersimpan rapi pada tempatnya. "Kok lo baru ngomong sih, Ra?" gerutu Jeje.

Rachel malah menoyor kepala gadis itu, "Lo berisik dari tadi ya, sat!"

"Nyenyenyenye," kata Jeje, gadis itu memusatkan kembali perhatian nya pada buku paket tebal dihadapannya, begitupun Rachel. Sedangkan Dara, ia hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Selamat pagi," sapa seseorang. Sontak seluruh murid menjawab sapaan itu.

"Lah lah, pak! Apa-apaan ini, pak? Masih dua puluh lima menit lagi baru bel, kok bapak udah masuk aja?" seru Fandi sewot. Raut wajahnya jelas menunjukkan ketidaksukaan pada guru laki-laki itu.

Pak Andra -guru tadi- terkekeh, "Saya meminimalisir terjadinya keterlambatan," sahutnya.

Tak menjawab, Fandi malah mengedarkan pandangannya ke seluruh siswi di kelasnya. "Tuh kan, pak! Mereka jadi gak ngeliatin saya lagi. Harusnya bapak gak usah masuk."

Pak Andra masih belum membuka suara, pandangannya ikut menyapu seluruh murid di kelas itu. Semua dari mereka memusatkan perhatian pada nya. Namun pandangannya terhenti pada satu sosok, sosok yang sedari tadi fokus pada buku dihadapannya, bahkan tidak meliriknya sedikit pun. Pak Andra lantas tersenyum miring. Lalu pandangannya beralih pada Fandi, "Memangnya kenapa sih? Dari awal saya mengajar disini, kamu sensi terus?"

"Saya kalah saing sama bapak."

°°°

"Sumpah ya, rambut gue udah kek mau rontok anjir!!!" ujar Rachel frustasi, kedua tangannya mengacak rambut panjangnya.

"Otak gue ngebul anjir, parah." Jeje malah mengikuti apa yang dilakukan Rachel. "Tu guru ye, cakep-cakep suka nyiksa. Gue ghosting ntar mampus," lanjutnya lalu menyuapkan sesendok nasi goreng dengan kasar.

"Halah, kayak yang pak Andra mau aja ama lo!" kata Rachel.

"Yaelah, siapa sih yang gak suka sama gue." Jeje mengedipkan sebelah matanya, "Lagian ya, pak Andra tuh kelihatannya halal buat di santet. Masih muda bikin orang mau gila aja" lanjutnya.

Lagi-lagi Dara memutar bola matanya jengah, telinganya bahkan sudah panas karena mendengar celotehan kedua sahabatnya. Apalagi Jeje, gadis itu sedari tadi masih misuh-misuh karena sebal.

Cold Couple [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang