11 • Mulai Dekat

1.4K 94 2
                                    

Eyyow chapter baru nih geesss

Vote nya wajib loh!!!

Happy reading<3

______________________________________________

Sejak kejadian di pantai satu bulan lalu, Ryan mulai sedikit berani mendekati Dara. Dengan cara halus tentunya, ingatkan? Jika ia tidak ingin gadis itu risih dengan kehadirannya.

Ditambah ekskul basket juga seakan mendukung kedekatan kedua nya, turnamen campuran yang akan di adakan beberapa bulan kedepan membuat mereka harus berlatih keras, dan itu membuat keduanya menjadi sering bertemu.

Hari ini merupakan seleksi anggota basket perempuan yang akan di ikut sertakan dalam turnamen campuran. Pihak sekolah mengutus satu dari lima orang dari anggota basket perempuan untuk ikut serta. Tentunya Dara juga akan ikut di seleksi, yaa walaupun dia anggota baru.

Dan sekarang adalah gilirannya. Aksi gadis itu akan disaksikan oleh seluruh siswa-siswi bahkan guru SMA Harapan Bangsa. Turnamen campuran ini termasuk penting untuk kali ini, turnamen kali ini bukan turnamen antar sekolah, melainkan antar daerah. Jadi, jika tim dari SMA Harapan Bangsa menang, mereka bukan hanya mengharumkan nama sekolah, tapi nama daerah juga.

Pertama Dara mulai mendribble bola orange dengan tangan kanannya. Posisinya sekarang ada di tengah-tengah lapangan, cukup jauh dari ring yang menjadi sasaran utamanya.

Gadis itu mulai berlari kecil dengan tangan yang terus mendribble bola basket, saat agak dekat Dara melakukan gerakan pivot atau biasa disebut gerakan berputar. Dara berputar membelakangi ring utama, lalu melakukan shooting. Dan...

Shot!!

Tepat sasaran. Pekikan dari penonton terdengar sangat nyaring, di iringi suara tepuk tangan. Dara termasuk ke dalam pemain hebat menurut mereka. Bagaimana bisa Dara melakukan shooting tanpa sedikitpun melirik ke arah ring. Bahkan Chika, -ketua basket perempuan- belum bisa melakukannya dengan sempurna, selalu meleset.

Dengan keringat yang bercucuran, Dara berjalan ke pinggir lapangan menghampiri Jeje dan Rachel yang menunggunya. Rachel menyodorkan sebotol air mineral pada Dara,
"Thanks," ucap gadis itu. Rachel mengangguk.

"Mantep banget lo, Ra, keren banget asli," Jeje memekik tertahan dengan kedua jari jempol yang di acungkan ke atas.

Rachel memutar bola matanya jengah, berlebihan sekali sahabatnya yang satu ini, pikirnya. "Lebay."

°°°

"Gilaaa, udah kek sejajar ama lo aja skill nya, Yan," celetuk Galen terkagum-kagum.

"Heleh bahasa lo. Tapi bener si, kalo dibandingin sama Ryan ya sama," sahut Reza.

Leon hanya mengangguk-angguk, ia setuju. Sedangkan Ryan, cowok itu masih melongo. Dalam hati ia berharap, semoga Dara lolos seleksi, lumayan kan tanding bareng gebetan. Kapan lagi.

Ryan mengedarkan pandangannya melihat ke seluruh sudut lapangan basket outdoor milik SMA Harapan Bangsa. Jelas ia melihat banyak kaum Adam yang menatap Dara lapar, tak salah lagi. Pasalnya gadis itu terlihat sangat sexy sekarang, rambut panjang yang diikat kuncir kuda memperlihatkan leher jenjangnya yang putih bersih. Ditambah keringat yang bercucuran, karena cuaca sedang panas-panasnya.

Cuaca nya sama seperti perasaan Ryan sekarang, panas. Enak saja gebetan nya ditatap lapar.

Sabar Ryan, lo belum berhak cemburu. Belum resmi. Batin Ryan berbicara.

Cold Couple [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang