New chap!!
Gimana kabarnya para pembaca setia sy??
Hmm, sebenernya aku udah lama mau ngasih tau hal ini, tapi karna sering kelupaan, jadi lah aku ngasih tau nya sekarang.
Jadii...
Dari awal, aku emang ga niat bikin cerita yang panjang banget gitu. Niatnya, mungkin sampe 40 chapter aja. Ga yang sampe lebih dari 50 chapter gitu lho. Tapi aku bakalan usahain endingnya supaya sesuai sama ekspetasi aku dan mungkin ekspetasi para pembaca juga.Mending aku ingetin aja. Jangan lebihin ekspetasi kalian sama cerita ini, nanti takutnya ga sesuai. Alasan bikin cerita, ya cuma buat ngisi waktu luang, bukan hobi. But, aku ketagihan dong. Bikin cerita sendiri emang se-asik itu. Awalnya takut siihhh. Takut di katain plagiat, padahal ga sama sekali. Aku tu tipe orang yang males banget kalo udah kena masalah.
Alhamdulillah sejauh ini aman aja. Jadi aku pasti bakal tamatin cerita ini. Thanks a lot buat kalian yang baca cerita ini<3
Btw, sejauh ini, kayaknya ini adalah a/n terpanjang yang pernah aku ketik. HAHAHHAHA.
Happy reading^_^
______________________________________________
Pagi ini, ketika Dara membuka matanya, cowok jangkung yang semalam menginap di kamar nya sudah tidak terlihat. Gadis itu mengendikkan bahunya acuh, lalu melangkah memasuki kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Dara menyampirkan ransel hitam nya ke bahu kanan kemudian melangkah keluar dari kamar. Kaki jenjangnya menuruni satu persatu anak tangga, hingga akhirnya langkah gadis itu berhenti di meja makan. Ia mengambil duduk di samping Tamara, berhadapan dengan Samuel. "Pagi," sapa Dara malas.
Sapaan itu dibalas semangat oleh yang lainnya. Mereka memulai sarapan dengan tenang, hingga tak lama Edward membuka suara. "Dara," panggilnya.
Gadis yang dipanggil pun menoleh, "Iya, Yah?"
Sebelum kembali membuka suara, Edward melirik pada Sheera. Wanita itu melempar tatapan bingung. "Tadi malam, waktu Ayah lewat kamar kamu, Ayah denger suara cowok."
Sekilas Dara menegang, ia meneguk susu vanila yang di buat kan oleh Bunda nya sedikit. Tamara, Samuel, serta Sheera memandang penasaran pada gadis itu.
"Ra? Kamu gak aneh-aneh 'kan?" tanya Sheera, nada lembut tidak pernah hilang jika wanita itu berbicara.
Dara berdehem pelan, "Dara telponan sama temen Dara," sahutnya tenang.
"Yang mana?" tanya Samuel.
"Yang di Bandung," jawab Dara.
Edward mengangguk, "Kamu yakin?" tanya nya. Dilihat nya Dara yang mengangguk agak ragu, namun tidak terlihat gugup sama sekali.
°°°
"Yan, nyampe rumah gak lo balik tadi malem?" tanya Reza, cowok itu melihat ke arah Ryan.
"Hm," jawab Ryan. Cowok itu sebetulnya belum sembuh total, hanya saja ia ngotot pergi ke sekolah.
"Gue kira lo bakalan diculik wewe gombel di tengah jalan," celetuk Galen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Couple [Hiatus]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU BARU BACA, BUKAN KARNA ADA CHAPTER YANG DI PRIVATE, TAPI SEBAGAI BENTUK APRESIASI TERHADAP KARYA KU] Publish : 15 Juni 2021 Gimana jadinya kalau ice ketemu ice?? Bakalan mencair atau mungkin malah tambah beku? Mau tau?? Baca aja Tentan...