Author POV
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tidak terasa sekarang waktu sudah terlewati begitu saja dengan cepat
Seorang perempuan tengah terbaring di brankar dengan wajah pucat, menahan rasa mulas di perutnya yang sedari tadi menyerangnya
Laki laki yang dari semalam setia menunggu sang istri, sangat berdebar tidak karuan karena perempuan yang tengah ia genggam akan memperjuangkan nyawanya untuk melahirkan buah hati mereka
Laki laki itu menatap wajah pucat yang cantik itu dengan mata berkaca-kaca, rasanya tidak tega melihat orang yang ia sayang menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya
Ia mengecup kening perempuan itu "Minum dulu ya" ucap Arya menyeka keringat di kening Aletta
Aletta menggelengkan kepalanya "Bang" panggil Aletta pelan menahan sakit yang sudah semakin menjadi jadi
"Hm, kenapa sayang? Kamu butuh apa?" Tanya Arya sudah tak karuan
Aletta menggelengkan kepalanya dan menitikkan air matanya "Aletta gak kuat" lirih Aletta
Arya menggelengkan kepalanya "Kamu kuat, siapa bilang kamu gak kuat, kamu pasti kuat, kamu wanita kuat sayang" ucap Arya menahan air matanya agar tidak menetes
Melihat Aletta seperti ini, hati Arya sangat sakit, jika bisa, ia ingin menggantikan Aletta yang kesakitan atau Aletta yang menyalurkan rasa sakitnya kepadanya
"Semua keluarga kita udah di sini buat semangatin kamu, jadi kamu harus semangat, gak boleh nyerah gitu aja ya" ucap Bunda Rika mengelus rambut Aletta
Nerissa yang melihat sahabatnya kesakitan, menangis, Raka yang berada di sebelahnya segera mendekap sang kekasih untuk menenangkannya, Zidan yang melihat itu sudah terbiasa dan mengabaikannya
Arya yang sedang menggenggam tangan Aletta, tiba tiba menggenggam sangat kencang, membuat semua orang panik karena air ketuban pecah dan Aletta yang bercucuran keringat
Zidan yang melihat itu segera memencet tombol untuk memanggil dokter
"Bang" ringis Aletta menggenggam kuat tangan Arya
"Aku disini" ucap Arya mengecup kening Aletta
Dokter dan perawat segera memasuki ruangan Aletta, dan meminta semua orang keluar dari ruangan Aletta kecuali Arya
Tenaga medis sedang menyiapkan peralatan, Arya seketika terasa sesak dan sangat tidak karuan, ia berdoa kepada sang maha kuasa agar di beri keselamatan dan kemudahan untuk sang istri
Tenaga medis sudah siap dan tengah membantu persalinan, Aletta tengah berjuang mempertaruhkan nyawanya dan Arya sedari tadi menggenggam tangan Aletta yang sangat erat, ia juga terus berdoa
Di luar ruangan juga, semua orang tengah berdoa untuk Aletta dan sang buah hati untuk diberi kelancaran dan keselamatan
"Ayo bu terus" ucap sang dokter memberikan semangat
"Kamu pasti bisa sayang" ucap Arya membisikkan di telinga Aletta
Aletta sudah berusaha semaksimal mungkin namun rasanya sangat susah, namun bisikan dari Arya membuat ia semangat kembali walaupun sudah lemas
Aletta kali ini menggenggam tangan Arya begitu keras sekali membuat Arya merintih kesakitan, dengan rintihan Arya dan juga suara teriakan bayi yang seketika menggelegar di dalam ruangan
Arya seketika menagis ketika mendengar suara tangisan bayi yang begitu keras di dalam ruangan
"Bayinya sangat tampan" ucap sang dokter
Aletta menitikkan air matanya, Arya segera mendekap Aletta, ia menatap Aletta yang tersenyum pucat, ia mengecup bibir Aletta sekilas
"Makasih, makasih banyak sayang" ucap Arya mengecup kening Aletta dan di balas anggukan Aletta yang tersenyum
"Makasih udah bikin aku jadi orang yang sangat beruntung memiliki kamu, makasih banyak udah buat aku sangat bahagia, makasih banyak"
"I love you so much Aletta Jovanka" ucap Arya tersenyum dan di balas senyuman Aletta yang hangat
END
yuhu gimana nih ending nya?
maaf ya lama banget ga update hehe
semoga suka sama ending nya ya💕aku juga mau berterimakasih buat kalian yang suka ngasih aku semangat dan kritikannya, pokoknya love you buat kalian 💕
oh iya aku juga bawa cerita baru buat kalian, judulnya "Nothing More Than Friends" jangan lupa mampir ya temen temen💕
KAMU SEDANG MEMBACA
YEARS (END)
Teen FictionApakah salah mencintai orang yang lebih tua dari kita? Aku memang anak SMA kelas 3 yang mencintai kakak sahabatnya sendiri, namun aku bukan anak kecil lagi, aku sudah dewasa, apa salah mencintai laki laki yang lebih tua 7 tahun dariku? Aletta Apa...