Jangan lupa tinggalin jejak 🐾
Author POV
Sudah satu minggu Aletta terbaring di rumah sakit dengan keadaan koma, alat penunjang hidup masih ada di tubuh Aletta membuat semua orang hanya bisa mendoakan nya saja, Aletta sudah di pindahkan ke ruangan biasa
Laki laki itu terus menggenggam tangan Aletta dan menatap wajah pucat Aletta, ia melepaskan genggaman nya dan mengusap wajah nya kasar, satu tetes air mata nya jatuh
"Saya sangat memohon, kamu bangun ya" ucap Arya dengan Isak tangis
"Bangun Ta" ucap Arya terisak dan kembali menggenggam tangan Aletta
Seseorang menepuk pundak Arya membuat Arya menyeka air matanya
"Bang Arya makan dulu biar Sasa yang jagain Aletta" ucap Nerissa
Arya menggelengkan kepalanya "Abang disini aja" ucap Arya tidak melepaskan genggaman tangannya
Nerissa menghembuskan nafasnya "Bang, kalau abang kayak gini, pasti Aletta sedih, makan ya demi Aletta" ucap Nerissa membuat Arya mengangguk
"Jangan tinggalin Aletta, abang cuma sebentar" ucap Arya dan diangguki Nerissa
Arya mengecup kening Aletta "Saya pergi dulu" ucap Arya meninggalkan Aletta
Nerissa duduk di samping Aletta dan menatap wajah Aletta, wajah yang selalu tersenyum dan ceria itu sekarang tidak terlihat, suara cerewet itu sudah tidak ia dengar lagi
"Ta, ada yang sakit?" Tanya Nerissa mengusap kening Aletta
"Kalau ada yang sakit bilang ya, jangan di pendem" ucap Nerissa tersenyum getir
Tak ada balasan dari sahabatnya itu, ia menggigit bibir bawahnya dan tersenyum pahit
"Ta, bangun" ucap Nerissa menggenggam tangan Aletta
Sekuat tenaga, Nerissa menahan air matanya agar tidak terjatuh, namun tetap saja air mata itu lolos dari matanya, Nerissa terisak melihat keadaan sahabatnya
"Ta bentar lagi kelulusan, bangun ya, kita rayain sama sama, kita jalan jalan, makan makan, seneng seneng sama temen temen" ucap Nerissa terisak
Tidak ada respon dan membuat Nerissa semakin terisak, dadanya sakit melihat Aletta "Ta bangun gue mohon" Isak Nerissa
***
Arya melahap makanannya dengan tidak nafsu, ia menghela nafasnya memijit pelipisnya, suara dering telepon membuat Arya menghembuskan nafasnya
Tertera jelas nama si penelepon itu, ia menggertakan rahangnya ketika melihat nama itu muncul
"Halo" ucap Arya dengan nada malas
"Sayang, kamu dimana?"
"Berhenti ngucapin kalimat itu ke gue" ucap Arya dengan emosi
"Ar, aku bisa jelasin semuanya--"
"Cukup, gue udah muak, berhenti manfaatin gue" ucap Arya emosi
"Arya aku lagi ngandung anak kamu"
"Jangan ngaku ngaku lo ngandung anak gue, gue udah tau kebenaran nya dan lo masih ngelak? Dasar gak punya harga diri" ucap Arya
"Arya--"
"Berhenti hubungi gue, gue udah punya istri" ucap Arya mematikan sambungan telepon nya
Ia mengusap wajahnya kasar "Anjing" ucap Arya yang emosi ketika teringat kejadian tiga hari yang lalu
Flashback on
KAMU SEDANG MEMBACA
YEARS (END)
Novela JuvenilApakah salah mencintai orang yang lebih tua dari kita? Aku memang anak SMA kelas 3 yang mencintai kakak sahabatnya sendiri, namun aku bukan anak kecil lagi, aku sudah dewasa, apa salah mencintai laki laki yang lebih tua 7 tahun dariku? Aletta Apa...