21 - hancur

27.1K 1.2K 9
                                    

Author POV

Keheningan menyelimuti dua orang yang berada di dalam mobil, sedari tadi Aletta menatap kosong di depannya sedangkan Arya yang hanya menatap Aletta yang sedang menatap kosong  di depannya

"Gue mau pulang" ucap Aletta pelan

"Sekarang? Gak mau mampir makan dulu?" Tanya Arya

"Gak" balas Aletta dan diangguki Arya

Arya segera menyalakan mesin mobilnya dan segera melajukan mobilnya

Tidak ada percakapan diantara mereka berdua, suara motor dan mobil yang membuat suasana tidak terlalu hening, radio mobil tidak di nyalakan karena Aletta yang melarangnya

"Ta, baik baik aja?"

"Hmm"

"Serius?"

"Gak usah banyak omong, biasanya juga kayak es" ucap Aletta membuat Arya membisu

Sesampainya di rumah Aletta, Arya menatap Aletta yang tengah melepas seat belt nya

"Lupain kejadian tadi" ucapan Arya begitu dingin membuat Aletta tersenyum miring

"Gue udah tau, lo pasti ngomong gitu secara lo selalu dengan mudahnya buat ngelupain,  tenang aja gue gak bakal ngomong ke pacar lo" ucap Aletta begitu menusuk

Sebelum Aletta keluar dari mobil Arya, ia menatap Arya dan tersenyum tipis

"Thanks udah nganterin gue" ucap Aletta keluar dari mobil Arya

Arya menatap Aletta yang memasuki rumahnya, entah kenapa ia begitu emosi ketika Aletta mengucapkan kata kata seperti itu

"Ck. Apaan sih, dia itu masih bocil, gara gara gue ke bawa suasana jadi gini kan, ck" kesal Arya

"Tumben banget pake 'gue-elo' biasanya juga gak gitu"lirih Arya dan melajukan mobilnya

***

Aletta membaringkan tubuhnya di kasur empuknya setelah selesai membersihkan diri, ia menatap langit-langit kamarnya, kejadian di acara bunda nya membuat ia memejamkan matanya dan menarik nafas panjang

Suara dering telepon membuat Aletta terduduk, ia menatap ponselnya yang berbunyi dan tertera nama Raka yang sekarang adalah saudara nya

"Hallo" ucap Aletta

"Ta, lo baik baik aja?"

"Baik, ada apa?"

"Ta, maaf"

"Maaf kenapa ka? lo gak salah apa apa"

"Maafin gue Ta, gue gak tau kalo istri ayah sekarang itu nyokap lo"

Aletta memejamkan matanya, menahan air matanya untuk tidak menetes

"Gak papa ka, itu takdir, btw kalian tinggal bersama?" Tanya Aletta gemetar

"Iya"

Satu tetes air mata Aletta lolos begitu saja, ia segera menyekanya

"Jagain nyokap gue ya ka, ingetin dia makan, kasih dia perhatian,satu lagi"

"Jangan sakitin dia ya karna dulu dia udah pernah sakit, gue mohon"

"Pasti Ta, lo jangan khawatir, gue bakal pastiin nyokap lo bakal baik baik aja"

"Makasih ka, nyokap gue sekarang nyokap lo juga" ucap Aletta berat

"Sama sama Ta, gue harap kita bisa jadi saudara yang ada saat kita saling membutuhkan, kalo lo mau ngunjungin nyokap lo atau mau nginep, datang aja Ta"

"Makasih banyak ka"

"Sama sama"

"Gue tutup telepon nya, gue udah ngantuk" kilah Aletta

Bip

Aletta menangis sesenggukan, keluarganya hancur, tak ada tawa lepas ketika berkumpul bersama keluarga baru, bunda dan ayahnya memiliki keluarga masing masing, sekarang ia harus kemana?

Meskipun ia tinggal bersama ayahnya, tetap saja ia tidak nyaman, selalu di banding bandingkan dengan kakak tirinya membuat ia muak, meskipun kakak tirinya menyayangi tetap saja ia belum bisa menerimanya

tok tok tok

"Ta, kamu gak papa?" Tanya seseorang di balik pintu kamar Aletta

Tak ada sahutan dari Aletta, malah semakin sesegukan tangis Aletta yang membuat orang yang berada di depan pintu Aletta segera membukanya

"Ya tuhan, Ta kamu kenapa?" Tanya Raina terkejut ketika melihat Aletta menangis

"Keluar" lirih Aletta

"Ta, cerita sama kakak" ucap Raina

"Keluar" kesal Aletta

"Ta" panggil Maya ibu tiri Aletta

"Ya tuhan kamu kenapa Ta?" Terkejut Maya

"Gue bilang keluar" marah Aletta

"Keluarga gue ancur, lo puas!" Emosi Aletta memuncak membuat Maya dan Raina tertegun

Maya dan Raina segera keluar dari kamar Aletta, sedangkan Aletta menangis pilu dan membaringkan tubuhnya

"Bunda, Ayah, kenapa keluarga kita harus terpisah seperti ini?" Isak Aletta





yuhu gimana nih cerita nya?
jangan lupa voment nya ❤️
follow WP

YEARS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang