⠀⠀𝟰𝟬.⠀⠀Sudah Siapkah Untuk Bahagia?

1.4K 208 80
                                    

-ˏˋ Kosan Bu Sulgi ˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ˏˋ Kosan Bu Sulgi ˎˊ˗

a story by © 𝗮𝘀𝗵𝗾𝘂𝗮𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻𝗲

• • •

Salahkah hatiku jatuh hati pada dirimu?

Oh, Tuhan, ternyata hanya tak mungkin 'kan tersatukan

Sayup-sayup Yena dan Jeno mendengar nyanyian seorang laki-laki yang ia yakini adalah salah satu tamu undangan acara itu.

Padahal, perasaannya baru saja membaik setelah mendengar kalimat-kalimat penenang dari Jeno.

Kita adalah ketidakmungkinan yang selalu kusemogakan
Ditemukan namun salah

Setiap lirik yang dinyanyikan rasanya membuat dada Yena menjadi semakin sesak. Tanpa sadar, air matanya kembali berlinang.

Benar, Juna adalah suatu ketidakmungkinan yang selalu disemogakan oleh Yena. Mengapa harus dia yang kesulitan untuk merelakan perasaan yang salah ini?

Jika saja dirinya berhenti untuk sekedar mengingat momen manis mereka, rasa sakit yang dialaminya tak akan berkepanjangan seperti ini.

Padahal dulu, Yena meledek sepupunya yang patah hati ditinggal nikah. Namun sekarang, Yena malah merasakan hal itu. Mungkin saja ini karma, pikirnya.

"Na ... lo inget kata gue tadi, kan? Tolong, jangan nangis lagi, Na. Lo nggak sendiri. Gue bakalan selalu ada buat lo," ucap Jeno sambil menggenggam erat tangan Yena.

"Maaf ..."

"Harus berapa kali lagi gue bilang? Lo nggak salah, Na. Kenapa lo harus minta maaf?"

Yena menggelengkan kepalanya sambil sesegukan. "Gue nggak mau gini terus, No."

Jeno mengelus kepala Yena dengan lembut. "Lo pasti bisa relain perasaan lo, Na. Jangan terpaku sama suatu hal yang buat lo sakit, sementara ada ribuan hal indah yang bisa bikin lo bahagia."

"Kalau lo mau nangis, marah, kecewa, bahagia, atau apapun. Hubungin gue aja, gue janji nggak akan bikin lo ngerasa sendirian. Kita ngelawatin ini bareng ya, Na?"

"Sekarang, ayo cuci muka dulu, abis itu ambil minum. Gue yakin tenggorokan lo udah kering gegara kebanyakan nangis."

Yena mengangguk lalu pergi diantar Jeno ke toilet untuk mencuci mukanya, sebelum akhirnya kembali ke aula pernikahan untuk mengambil air minum.

Benar kata Jeno, Yena tidak boleh menangis lagi. Karena kini, ia tak sendiri. Jeno akan selalu ada untuknya.

Dan dia juga akan berusaha agar selalu ada untuk Jeno.

[✓] Kosan Bu Sulgi, txtzy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang