42

1.5K 311 119
                                        

Halo halo halo!

maap-maap, nih. Lama nggak nongol :)

karena aku udah nurutin permintaan kalian buat lanjutin Gemaya lagi di wattpad, aku cuma minta satu hal ke kalian.

SPAM KOMEN YANG BUANYAKKKKKK! DAN JANGAN LUPA VOTENYA, YAH!

ILY 3000 DOLLAR

***

Dokter itu tersenyum pada Dewangga sebelum undur diri. Sementara perawat yang menemaninya bertugas, kini melangkah menghampiri Dewangga dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Dompet dan hp-nya temennya, Kak," ucap si perawat sembari tersenyum ramah lalu kembali masuk ke kamar Gembulan untuk mengurus berkas pemeriksaan gadis itu.

Dewangga mengamati benda persegi berwarna pink dengan corak bunga-bunga di ujung atas kanan. Tangannya gatal. Ingin mengintip isi di dalam dompet itu. Jika membukanya, ia akan mengetahui identitas Gembulan tanpa harus bersusah payah bertanya pada Gemaya dan tak pernah mendapat hasil.

Lelaki itu sedikit menyingkir dari kamar Gembulan. Duduk di salah satu kursi yang ada di sepanjang koridor.

"Gue nggak dosa, kan? Cuma ngintip doang. Nggak bakal nyolong apa pun, kok."

Perlahan ia membuka dompet itu dan meneliti kartu-karu yang ada di dalamnya.

"Atm-nya banyak banget."

Ia tak tertarik dengan uang atau harta benda lainnya.

Yang menjadi incaran lelaki itu adalah...

"Nah, ini dia KTP-nya," gumamnya dengan wajah berseri.

Tapi pandangannya mulai tak jelas ketika melihat foto yang menempel di sana. Lalu ia beralih mengeja tulisan di kartu itu..

"Nama..."

"Apa-apaan lo?"

Suara tak ramah menyentak gendang telinganya.

Dompet itu juga tiba-tiba raib dari tangannya.

Dewangga menatap lelaki itu dari ujung rambut sampai kaki. Lalu cepat-cepat membuka memo di ponselnya. Di sana tertulis nama-nama orang yang dikenal Dewangga beserta ciri-ciri fisiknya.

Karena Jekson sering menggunakan headband dan running shoes, Dewangga jadi mudah mengenalinya.

"Jekson?"

Lelaki di depannya tampak sedikit terkejut. Awalnya Jekson berpikir, Dewangga mungkin saja tidak mengingatnya. Namun rupanya di pertemuan ketiga mereka Dewangga langsung mengenalinya.

"Lo yang biasanya sama Gemaya, kan? Kenapa ada di sini?"

Jekson melengos, tak menyiapkan jawaban. Tadi ketika mencoba menghubungi Gemaya, ia kaget bukan main begitu perawat memberitahunya jika gadis itu berada di rumah sakit.

Sialnya, Jekson tidak mengetahui jika ternyata Gemaya ditemani Dewangga. Ralat, Gembulan. Apa mulai sekarang jika ingin menemui gadis itu, Jekson harus meminta konfrmasi dulu? Kira-kira ia sedang menjadi Gemaya atau Gembulan.

Jika sedang berada di tubuh Gembulan, kemungkinan Dewangga ada di sekitar gadis itu.

"Gue temennya Gembulan juga," jawab Jekson asal. "Minggir." Ia sengaja menubruk Dewangga yang menghadangnya di depan kamar inap Gembulan.

Awalnya Jekson mengira gadis itu masih belum terbangun. Tapi Gembulan tertangkap basah memejamkan matanya lagi saat melihat Jekson memasuki kamarnya. Sayangnya tipu daya gadis itu tidak berhasil. Kebalikan dari Dewangga yang memikili kekurangan di bagian ingatan dan rekam memori, Jekson memiliki mata setam elang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang