4 Oktober, 2019
Ini seriusan loh, sehari gw post 3 bab😂
Bismillah moga moga lapak Gemaya rame laris manis. Aamiinin dong***
Di atas ranjang kamarnya, Gemaya uring-uringan. Isi kepalanya dipenuhi kejadian malam kemarin. Saat dimana tubuh sempurna gadis itu tiba-tiba berubah bentuk. Secara drastis. Ajaib.
Menakjubkan, ia benar-benar bertransformasi dari seorang Gemaya menjadi Gembulan. Sosok bertubuh gempal sesuai nama belakangnya.
Gue nggak bisa diem aja di sini. Gue harus cari tahu.
Gemaya beringsut dari ranjangnya. Duduk beberapa saat lalu melenggang ke luar kamar.
"Lah, lo mau kemana?" Rose baru saja datang ketika ia berpapasan dengan Gemaya di depan pintu kamar.
"Cari wangsit," jawab Gemaya asal. Namun jawaban menggantung seperti itu, malah menimbulkan pertanyaan baru.
"Cari wangsit apa cari jodoh?" tanya Rose, berniat menggoda Gemaya. "Lo kenapa dah tiba-tiba bete gitu?"
Sebelum berlalu meninggal Rose, ditepuk-tepuk pipi sahabatnya itu sebanyak tiga kali. "Gembilku sayang, lo kalo mau makan langsung ambil aja, ya. Tadi gue masak udang asam manis kesukaan lo. Terus di lemari ada -"
"Camilan sama stok mie instan," tebak Rose memotong ucapan Gemaya.
Sepeninggal Gemaya, gadis itu tidak langsung masuk ke kamar sahabatnya. Ia mematung di ambang pintu. Kalut.
Kenapa ia tidak suka diperlakukan Gemaya seperti ini?
Apa yang ia inginkan, selalu terpenuhi. Gemaya benar-benar memanjakannya. Tapi jauh di benak Rose, ia merasa tidak nyaman. Seperti ada sesuatu yang membuatnya seolah tidak berarti.
Mungkin perkara harga diri?
***
Karena tidak tahu harus mencari jawaban ke mana, Gemaya malah nangkring di salah satu kedai soto paling hitz. Nambah minum gratis. Gorengannya juga besar-besar. Surganya tempat jajan anak kosan.
"Gemaya, kan? Dari jurusan Tata Busana?"
Gemaya nyaris tersedak karena disapa tiba-tiba sosok yang tak ia kenal.
"Iya, Kak. Emm, kamu siapa ya?" tanya Gemaya ragu-ragu. Bisa jadi sosok didepannya itu orang yang pernah ia temui, namun ia tak ingat namanya.
Sebuah tangan terulur di hadapannya. "Gue Brian, dari jurusan Ekonomi Pembangunan. Subscriber akun YouTube lo yang ke empat ribu lima ratus lima."
Sambil tersenyum canggung, Gemaya mengulurkan tangannya.
"Woy!"
Seruan itu datang bersamaan dengan tepukan berulang kali di pundak Gemaya. Karena terkejut, tangannya yang terulur ditarik lagi.
"Lo ngapain di sini?" Jekson melompat, berdiri berhadapan dengan Gemaya. "Udah abis berapa piring?"
Brian dongkol bukan main. Pengganggu datang. Padahal ia belum sempat menjabat tangan halus Gemaya untuk berkenalan. Tapi gadis incarannya itu sudah terlanjur melesat kabur entah karena sebab apa.
"Tuh, baru dua piring tapi gue mau nambah lagi." Gemaya meringis, tidak merasa canggung jika orang-orang di sekitarnya tahu makannya banyak. "Lo mau sarapan?"
Jekson berdecak. "Ya nggaklah, gue mau makan siang. Jangan kek anak kosan lah, makan dirapel-rapel."
"Yee, kan kita emang anak kosan, tapi..." tanggap Gemaya lalu memberi kode pada Jekson melalui tatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMAYA (SUDAH TERBIT)
FantasyJADWAL UPDATE MINGGU Namanya Gemaya Gembulan, biasa dipanggil Gemaya. Punya tubuh semampai, dengan tinggi 170 cm dan berat badan 52 kilogram. Sebanyak apa pun ia makan, berat badannya tetap stabil. Terbukti dengan video-video mukbang yang sering d...