☠ { LIMA BELAS }

40 18 20
                                    

"Nahh lo kan pacar Naya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nahh lo kan pacar Naya. Kemana Naya? "
Pertanyaan lelaki itu membuat dahi Yedam bertautan. Kalau sepupu Naya tidak tahu keberadaan Naya, berarti sekarang Naya ada dimana?

Kemudian pandangannya beralih ke arah belakang sepupu Naya. Disana ada Eris yang hendak berjalan ke arah area parkiran. Tetapi langkahnya terhentikan saat melihat sepupu Naya dan Yedam sedang mengobrol.

Tangan Yedam terkepal erat menatap tajam Eris. Tanpa menunggu lama, Yedam langsung melangkah menghampiri Eris dan ia langsung membogem wajah Eris dengan kekuatan penuh.

"BANGSAT!!! "
Hardik Yedam dengan lantang, membuat para siswa yang berada disana menoleh terkejut.

Dengan sekali pukulan, Eris langsung tergeletak begitu saja di atas tanah. Yedam pun berjongkok dengan mencengkeram kerah seragam Eris.

Sementara Eris terkejut dengan Yedam yang tiba-tiba memukulnya.

"Lo kan yang bawa Naya, dimana Naya sekarang sat!!! "
Ucap Yedam dengan amarah yang menggebu, beruntung mata merah Yedam tidak muncul, karena Yedam bisa mengendalikannya.

"Naya nggak sama lo?? "
Pertanyaan polos dari Eris malah membuat Yedam bertambah geram.

"Haha, lo nggak usah sok tolol!!! Gue tau lo yang bawa Naya, siapa lagi kalau bukan lo, hah?? "

"Hah??? "

☠☠☠

Kini Edam sudah berada di mobil, sedang dalam perjalanan menuju hutan. Lebih tepatnya ke kastil kaum jin.

Sementara tepat di belakang mobil Edam, ada Jeris yang mengejar mobil Edam. Jeris tidak akan membiarkan Edam bertemu dengan Angga, yang jelas-jelas nanti akan terjadi suatu keributan besar diantara mereka.

Karena Edam mengendarai mobil dengan sangat cepat, Jeris tidak bisa mengatasinya. Dan sekarang Edam sudah berada di tengah hutan.

"ANGGA!!! KELUAR LO SAT!!! "
Teriak Edam dengan suara kencang, membuat burung-burung yang awalnya bertengger di rating pohon, seketika berterbangan.

"Edam!!! Lo salah Dam, bukan kita yang bawa Naya. "
Jeris yang baru saja datang dengan keadaan wajah yang sudah babak belur.

Mendengar itu membuat Edam tertawa miris. Ia pun mengubah matanya menjadi merah, taringnya seketika bermunculan, dan juga kuku di jari-jarinya mulai memanjang dengan sendirinya.

Telapak tangannya mulai mengeluarkan bola api yang siap ia lemparkan ke tubuh Jeris sekarang juga.

Tetapi saat Edam hendak melemparkan bola api itu, teriakan dari Angga membuatnya berhenti.

"EDAM!!! "
Angga baru saja datang dengan menaiki hewan kesayangannya, siapa lagi kalau bukan Felan si serigala setengah jin.

EDAM (nyala api) [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang