“Apa yang membuat gue agar bisa percaya sama lo?”
“Gue… bisa jaga Naya sampe tugas gue selesai.”
Jawab Edam dengan tatapan yang sangat yakin. Sementara disana Haris malah tersenyum mengejek. Menganggap jawaban Edam tadi hanya lelucon belaka.“Tugas?? Serah lo deh.”
Ucapnya kemudian sambil kembali menarik tangan Naya, tetapi gadis itu menahannya.“Gue masih mau disini.”
Haris terlihat terkejut karena Naya tidak mau balik ke apartemennya. Tetapi sedetik kemudian ia melepaskan tangan Naya.“Okeh! Asal lo hari ini harus balik. “
Kemudian Haris membuka pintu apartemen setelah mendapat anggukan kepala dari Naya.☠☠☠
“Tuan! Tuan Anda kenapa, Tuan?!!”
Ucap orang kepercayaan Amar dengan ekspresi wajah terkejut saat melihat tubuh Tuannya yang sudah pucat pasi seperti mayat hidup.“T..tolong kasihkan i..ini ke E..edam.”
Perintah Amar dengan menyerahkan sepucuk surat berwarna merah ke orang tersebut.“Baik Tuan.”
Jawab orang itu sambil menerima sepucuk surat tersebut. Namun sedetik kemudian suatu hal terjadi diluar nalar akal pikir manusia biasa. Orang kepercayaan Amar melihat dengan mata telanjangnya sendiri, tubuh Tuannya yang perlahan berubah menjadi abu. Abu itu mulai memakan tubuh Amar perlahan dari ujung kaki.“T…tuan apa yang terjadi tuan???”
Orang itu terus saja berteriak histeris, tetapi tidak ada sahutan sama sekali dari Amar.Tubuh Amar semakin lama semakin habis karena dimakan abu. Orang kepercayaan Amar semakin kalang kabut, dan langsung memilih untuk menghubungi Edam.
“Den…”
☠☠☠
Okeh, Amar telah sould out, ntar giliran siapa lagi yaa???
Setelah mendapat kabar dari orang kepercayaan ayahnya tadi, Edam langsung meluncur ke rumahnya. Nayapun juga ikut, padahal Edam sudah melarangnya untuk tetap di apartemennya, tetapi gadis itu tetap ngotot.
Edam seperti itu bukan karena ia khawatir kepada ayahnya atau apa. Tetapi ia hanya ingin melihat apa yang dikatakan di telpon tadi benar atau bukan. Maka dari itu Edam tidak mengajak Naya, takutnya itu adalah sebuah kebohongan. Tetapi karena Naya tetap bersikukuh untuk ikut, ia menyerah.
Jika memang benar adanya bahwa ayahnya telah lenyap menjadi abu, ia akan senang karena orang yang membahayakan gadisnya berkurang. Sungguh sangat tidak berbakti.
Sesampainya disana, Edam tidak langsung turun dari mobil. Ia sedikit khawatir jika ayahnya menjebaknya. Dan kemudian akan ada hal buruk terjadi kepada Naya. Kemudian muncul orang kepercayaan ayahnya yang memasang wajah tidak karuan. Hal itu membuat ia percaya bahwa ayahnya memang benar telah tiada.
Edam turun dari mobil dan langsung menggenggam tangan Naya. Mereka berdua masuk kedalam rumah Edam mengikuti langkah orang kepercayaan ayahnya.
Saat sampai dikamar Amar, Edam hanya melihat kasur dengan seprai berwarna merah dan sedikit ada abu disana.
“Tuan Amar telah lenyap dimakan abu den…”
Edam dan Naya hanya bisa menatap nanar kasur yang berada didepannya. Kemudian Edam menyentuh abu itu. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa takut akan suatu hal. Ia takut bila suatu saat ia menjadi debu seperti ayahnya.
“Den… ini ada surat dari Tuan Amar.”
Ucap orang itu seraya menyerahkan surat kepada Edam. Edam langsung menerimanya dan membuka surat tersebut.Edam… ayah harap kamu berubah pikiran. Selamathkan reputasi mu sebagai iblis dam. Itu sudah takdirnya menjadi iblis dimuka bumi ini.
Begitulah isi surat dengan goresan tinta hitam diatasnya.“Cih!!!”
Edam berdecih setelah membaca surat dari ayahnya. Surat yang konyol bagi dia.Naya yang merasa kepo langsung mengambil surat itu dari tangan Edam. Edam yang terkejut itu hanya bisa menunggu respon Naya setelah membaca surat itu.
Setelah membacanya, Naya menatap Edam dengan segala artian didalamnya.
☠☠☠
“Amar telah tiada.”
Ucap Angga tiba-tiba dengan pandangan melihat keluar jendela.“Amar ayah Edam??”
Tanya Felan yang berdiri disamping Angga.“Hmm…”
Jawab Angga dengan menampilkan smirk diwajahnya.“Berarti musuh kita tinggal Edam.”
“Jangan senang dulu, ingat kekuatan Edam yang hampir membunuh kita kemarin. Lo harus bisa membuat rencana agar tidak gagal lagi.”
“Gue ikut.”
Ucap Jeris yang tiba-tiba muncul dari arah belakang membuat Angga dan Felan menoleh kesumber suara.“Lo masih bocil, jaga Syerika aja di kastil. “
Celetuk Angga membuat Jeris tidak setuju dengan julukan bocil. Padahal umur sudah 17th tetapi dikatain bocil.“Tidak Angga, kita bisa menggunakan Jeris.”
Angga dan Jeris menoleh cepat kearah Felan dengan tatapan bertanya.“Maksud lo?”
Sebelum menjawab, Felan menampilkan senyum miringnya dengan penuh misterius.☠☠☠
KONFLIK SEMAKIN BERAT KAWAN
KAMU SEDANG MEMBACA
EDAM (nyala api) [ TAMAT ]
Fantasi"Ayah peringatkan, jangan sampai kamu jatuh cinta dengan wanita itu. Karena wanita itu adalah korban kita nantinya. " Edam adalah mahkluk yang lahir dengan wujud setengah manusia, setengah iblis. Hidupnya sangat bergantung dengan manusia yang memili...