EDAM (nyala api) [ TAMAT ]

☠ { DELAPAN BELAS }

"Syerika."
Ujar Angga seraya berjalan masuk ke kamarnya. Disana ada Syerika yang saat ini tengah selonjoran santai di kasur, dengan memakan buah anggur hijau di piring yang berada di pangkuannya.

"Apaaa??? "

"Gue butuh lo saat ini. "

"Apa? "

"Bawa Naya kesini hari ini. "
Ucapan Angga barusan membuat Syerika terkejut bukan main. Tumben sekali dirinya di butuhkan, padahal dulu ia tidak boleh mendekati Naya, sampai di kurung di kamar Angga hingga sekarang.

"Kok jadi aku? Bukannya udah ada Jeris? "

"Kalau Jeris yang melakukan, Edam tidak akan membiarkan cewenya berduaan dengan cowo lain, mengingat mereka udah punya hubungan."

"Jadi?? "

"Lo ke sekolah Naya sekarang, awasi dia. Kalau dia pulang sendirian, tidak bersama Edam, lo bisa ikutin kemana dia pergi. "

"Jika dia langsung ke apartemennya, samperin dia, pokoknya buat alasan agar dia mau pergi sama lo. "
Mendengar penjelasan dari Angga, membuat senyum miring Syerika terbit.

"Okeh!! "

☠☠☠

"Hai... Lo Naya temennya Jeris kan? "
Tanya wanita cantik di depannya.

"Jeris? "
Sementara Naya tidak mengerti Jeris siapa yang wanita itu maksud.

"Aahhh, Eris maksud gue. Ini gue Rika kakaknya, lo lupa? "
Seketika otak Naya berputar kebelakang. Sedetik kemudian ia ingat jika Eris punya kakak cewe, dan pernah ketemu juga waktu itu.

Meskipun aslinya Syerika bukan kakak kandung asli dari Jeris, tetapi Syerika harus menggunakan penyamaran seperti ini sampai Angga sendiri yang akan memberi tahu semuanya.

"Ooohhh iya kak ingat. "

"Nahh, boleh duduk disini? "
Tanya Syerika seraya menunjuk kursi yang berada di sampingnya.

"Iya kak boleh, silahkan. "
Jawab Naya, kemudian Syerika duduk berhadapan dengan Naya.

"Sendirian aja, temen-temen lo kemana? "

"Ehmm, lagi pengen sendirian aja kak. "

"Oohh gitu... "

"Kakak sendiri? "

"Aahhh gue, biasa lagi jalan-jalan, ehh ketemu lo disini. "
Naya pun hanya menganggukkan kepala, kemudian kembali menyeruput minuman di depannya.

Kemudian ia merasa ponsel yang berada di samping minumannya itu bergetar. Dan menampakkan notifikasi dari Yedam.

Syerika yang sadar akan hal itu, ia sempat melirik ke arah ponsel Naya sebelum, si pemilik ponsel mengambilnya.

From Yedam :
Ara, kamu udah nyampe apartemen kan??

Begitulah isi pesan dari Yedam. Naya hanya membacanya, tidak ada niatan sama sekali untuk membalas.

Sementara Syerika sadar akan perubahan raut wajah Naya, setelah gadis itu membaca pesan dari Yedam. Sebenarnya Syerika sendiri juga belum tahu ada hal apa yang telah terjadi semenjak ia di kurung di dalam kamar oleh Angga. Rasanya sudah bertahun-tahun ia berada di dalam ruangan itu.

"Ehmm ohh yaa, lo satu kelas kan sama Eris?? "
Tanya Syerika memulai perbincangan.

"Iyaa."

"Kalau di kelas kek gimana dia? Nakal atau gimana gitu? "