EDAM (nyala api) [ TAMAT ]

☠ { LIMA }

Setelah mengelilingi kota sekitar 20 menitan. Akhirnya mereka berlima pun sampai di cafe yang entah pilihan siapa. Cari cafe saja sampai keliling kota.

"Yuk masuk! "
Seru Yuri ketika semua temannya sudah keluar dari mobil. Kemudian mereka berlima pun berjalan masuk kedalam cafe.

"Pesen apa nihh?? "
Tanya Yuri saat mereka sudah berada di tempat pemesanan.

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya mereka selesai juga memilih menu minuman. Nggak cari cafe, pesan minuman, semua serba ribet. Yedam hanya bisa menarik nafasnya dalam.

"Eehh frey, lime soda lo enak nggak? Mau dong... "
Ucap Yuri di pertengahan mereka berlima menikmati minumannya masing-masing.

"Enak kok, enak puooollll. "
Jawab Freya dengan memanjangkan kata terakhirnya, tak lupa menggeser gelasnya kearah Yuri.

"Nahh kamu kenapa nggak pesen soda juga yur? Biasanya kamu juga setipe sama Freya. "
Tanya Naya yang merasa heran dengan Yuri.

"Oohhh, biasaaa lagi diet hoho... "

"Badan udah tinggal tulang gitu diet??? "
Celetuk Eris membuat Yuri menampol kepala Eris.

"Eehh gais, kalian ngrasa di lihatin cewek itu nggak? "
Tanya Freya dengan menunjuk ke sisi lain menggunakan ekor matanya.

Mendengar itu membuat mereka langsung menoleh bersamaan ke arah yang Freya maksud. Terlihat disana cewek yang berpakaian elegan, berambut panjang yang sengaja ia gerai. Cewe itu sekarang tengah menatap kearah mereka berlima dengan senyuman miring yang terukir disana.

"Ngapain dia disini?? "
Tanya Eris dengan sengaja memelankan suaranya.

"Ngapain cewek brengsek itu kesini?!! "
Gerutu Yedam dalam hatinya.

Tak lama kemudian cewek itu berjalan mendekati meja mereka berlima.

"Hai... "
Sapanya dengan menyender di senderan kursi yang di duduki Yedam.

"Kenalin gue kakaknya Eris, Rika. "
Ucap Syerika seraya mengulrkan tangannya berniat bersalaman dengan Naya. Hal itu membuat tangan Yedam yang berada di meja terkepal erat.

"Ooohh, hai juga kak, aku Naya. "
Jawab Naya dengan senyum ramahnya, tak lupa seraya menerima uluran tangan Syerika.

"Oohh ternyata lo yang namanya Naya? Jer- ah maksud gue Eris sering cerita tentang lo ke gue. "

"Udah syer, ayok pulang!! "
Ujar Eris seraya menarik tangan Syerika keluar cafe. Sementara Naya dan kedua teman cewenya menatap bingung.

"Eris kasar banget ama kakanya sendiri. "
Ujar Yuri dengan tatapan tak lepas dari Eris yang menarik 'kakaknya' keluar dari cafe.

"Hmm, gue baru tau kalau Eris punya saudara, gue kira anak tunggal. "
Sambung Freya.

"Udahlah gaes, mungkin ada masalah pribadi."
Ucap Naya kemudian. Sementara Yedam hanya bisa diam melihat ketiga cewe di depannya.