☠ {DUA PULUH}

30 10 1
                                    

ANYEONG HASEYO YOROBUN!!!!
<3
GIMANA NIH NAYANNYA?
SEMOGA BAIK-BAIK AJA YAAA :)

ANYEONG HASEYO YOROBUN!!!! <3GIMANA NIH NAYANNYA?SEMOGA BAIK-BAIK AJA YAAA :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YEDAM!!! "
Teriak Naya histeris. Ia langsung terbangun dari tidurnya dan baru menyadari jika semua itu adalah mimpi.

Sedetik kemudian terdengar suara pintu terbuka, dan nampaklah Eris yang di kedua tangannya terdapat nampan yang berisikan satu mangkuk dan satu gelas.

"Ohh lo udah bangun ternyata. "
Ucap Eris seraya menaruh nampan itu diatas nakas.

"Nih gue bawain bubur dan susu, jangan lupa dimakan. "
Saat Eris hendak berbalik badan menuju pintu, Naya membuka suara.

"Ternyata kamu adalah salah satu dari mereka. "
Naya melihat Eris berhenti melangkah setelah apa yang Naya ucapkan tadi.

"Berarti selama ini kamu deketin aku karena ada motif dibelakangnya? "

"Iya."
Jawab Eris singkat seraya memutar kembali badannya sehingga bertatapan langsung dengan Naya.

"Aku kecewa sama kamu. "
Jujur saja, Naya benar-benar merasa ditipu, dipermainkan. Dulu ia percaya banget dengan Eris, sampai dia mau memasukkan Eris kedalam circle nya. Tapi apa sekarang, ia telah di bohongi, bahkan di khianati.

"Maaf, tapi gue gaada niat buat bunuh lo ataupun nyakiti lo, bukan kaya Edam. "

"Edam? "
Naya tertawa miris sebelum melanjutkan perkataannya.

"Edam nggak seburuk yang kamu pikirkan Ris!! "

"Tapi lo tahu pasti kalau nyokap lo mati ditangan pacar lo sendiri! "
Mendengar itu Naya langsung terdiam. Merasa dibungkam dengan  perkataan Eris.

"Maaf, gue harus berangkat sekolah. "
Ucap Eris, kemudian ia keluar kamar meninggalkan Naya yang mulai meneteskan air matanya.

Mau bagaimana pun juga, meskipun Naya sudah mencoba melupakan hal itu, tetap saja ia merasa sakit hati mendengarnya. Tetapi disisi lain ia percaya dengan lelaki itu, ia percaya bahwa dia akan melindunginya.

☠☠☠

Sekarang Edam sudah siap dengan setelan seragamnya. Sebelum ia keluar dari apartemennya, ia mengecek ponselnya. Melihat apakah pesan yang ia kirimkan ke Naya kemarin dibaca atau tidak.

Setelah dia membuka room chatnya, ternyata hanya ada tanda centang biru dua di chatnya kemarin. Kemudian ibu jarinya bergerak untuk membuka kapan Naya membaca chat darinya. Ternyata jam setengah satu Naya membuka chat darinya. Berarti saat Edam baru saja tidur.

Pertanyaannya adalah, kenapa Naya hanya membacanya? Apa dia serius marah dengan dirinya?

Tanpa berpikir panjang lagi Edam mengambil kunci mobilnya yang tergantung di dinding samping pintu kamarnya. Ia bergegas keluar apartemennya menuju ke apartemen Naya.

EDAM (nyala api) [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang