"Entáxei árchontá mou."
"Eh?" para remaja lelaki yang telah siap menyerang balik Seoyeon terkesiap, kala mendapati gadis pucat itu bersujud di depan mereka.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar ketika melihat Seoyeon merangkak dengan wajah sumringah menuju pintu depan gudang, membuat semua yang berada di dekat pintu mundur menjauh.
Gadis pucat itu berdiri mulai menyingkirkan benda-benda yang menahan pintu dengan tetap tersenyum mengerikan,
"Kita ga bunuh dia?" ucap Hyunjin mengangkat balok kayunya, meletakkan ujung benda tersebut pada bahu.
"Dia aneh, gimana kalo kita liatin aja dia mau ngapain?" ujar Jisung seraya menatapi punggung Seoyeon,
Bruk!
Yang kini telah berhasil menyingkirkan semua benda yang menghalangi pintu.
Ia buru-buru membuka pintu dan berlari, membuat para remaja kelas 2-2 mengikuti jejaknya keluar gudang.
"Lah kok ga ada?" tanya Sunwoo selaku orang yang berada paling depan heran mendapati lapangan mencekam sekolah mereka kosong melompong, tak ada tanda-tanda satu makhluk pun berada.
"Cepet banget tu cewe."
"Namanya juga setan." ucap Jeno mendengar ucapan Haechan seraya menoleh ke sekitar, memastikan tak ada makhluk asing lagi di sekitar mereka yang bisa menyerang mereka kapan saja.
"Setan yang kecil juga ilang." begitu pula dengan makhluk kecil mengerikan yang tadi mengejar mereka dari dalam sekolah, Seoyeon dan makhluk tersebut raib begitu saja.
"Nyesel gua dateng kesini jadinya." kalimat yang dilontarkan oleh Seungmin mengundang beberapa pasang mata,
"Iya sama, siapa sih yang ngajakin kesini?" sahut Shuhua seraya mendudukkan dirinya pada tanah.
"Apaan sih, kalo diem di perpus mulu emang bakal idup lo?" jawab Hyunjin maju tersulut emosi.
"Udah udah, jangan berantem, kita udah berantem mulu dari kemaren." lerai Shotaro dibantu beberapa remaja yang lain menahan Hyunjin yang hendak maju menghampiri Seungmin.
"Mending sekarang kita-"
"Cari Chaewon. Kita harus cari Chaewon!"
"Iya Jin, sabar." ujar Chaeyeon yang pasrah ketika tangannya ditarik Heejin menyebrang lapangan.
"Kok Chaewon sih?"
"Nama aslinya Gowon kan Chaewon, Heejin deket banget sama Gowon, sama Kim juga." jawab Jaemin mendengar pertanyaan lugu Shotaro, anak yang baru seminggu bersekolah bersama mereka itu mengangguk-angguk.
Dengan siaga mereka mulai memasuki bangunan sekolah melalui pintu samping yang tadi mereka gunakan untuk melarikan diri,
"Gue bingung deh, tadi si Seoyeon ngapain sujud ya?" tanya Eric dengan senjata digenggam erat-erat berjalan di barisan depan.
"Abis tu ngilang gitu aja lagi, senyumnya ceria banget, kayak dapet kabar gembira." sahut Haechan yang berada di barisan belakang, menjadi pelindung bagi gadis-gadis yang berada di barisan tengah.
Mereka sampai di depan tangga, "Lah kita mau ke atas? Kan lantainya bolong itu?"
"Bukan bolong lagi itu, roboh." ujar Renjun mendengar pertanyaan Felix,
"Kita lewat tangga yang sebelah sana! Pokoknya kita harus ke atas! Terakhir kali kita ngeliat Chaewon kan di atas!"
"Oh iya, ayo deh buruan kesana, kali aja Gowon masih di sana-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Among Us | 00 Line
Fanfiction❛❛Bertahanlah, kalian akan dapat sambutan meriah. ...Anggaplah mereka sebagai tantangan dalam permainan ini.❜❜ ©polcrfcx, 2021, revised edition