XVIII · Monadikótita

117 18 0
                                    

Tak.

Suara itu membuat mereka semua tersentak, beruntungnya tak ada yang berteriak.

Menoleh ke sumber suara, sebuah buku dengan tebal yang lumayan tergeletak di lantai seolah-olah benda itu baru saja jatuh.

"Ada yang mau ambil?"

Jeno mendekat ke arah buku tersebut, dan meraihnya secepat kilat, namun tak terjadi apa-apa.

"Novel biasa." ucapnya menunjukkannya pada teman-temannya yang lain.

"Kayaknya di sini ga ada apa-apa. Kita mau keliling lagi? Katanya mau ke toilet tempat Chaeyoung dibunuh, kita juga bisa ke tempat pembunuhan yang lain." tanya Hyunjin setelah melihat novel yang disodorkan Jeno.

"Ih gila lo, kalo ketemu setan gila lagi gimana?"

"Aria ngomong apaan sih." jawab Hyunjin mendelik dengan ekspresinya yang khas mendengar Aria yang mengulang beberapa kali kata-kata 'gila', menirukan ucapan gadis itu di koridor tadi.

"Ih julid banget sih, orang ngomong doang." sahut Aria kemudian menjulurkan lidahnya.

"Udah jangan berantem, ini kita mau kemana?" tanya Jina serius seraya melangkah menuju pintu hendak membukanya.

Digenggamnya knop pintu,

Drap! Drap! Drap!

Bruk!

"Sst..." Jeno meletakkan telunjuk di depan bibir mendesis kecil melihat adiknya jatuh terduduk saat hendak membuka pintu namun malah mendengar suara langkah kaki yang cepat.

Yang lain juga langsung berjongkok dan merunduk agar siapa pun yang berlari itu tak menyadari keberadaan mereka.

Drap! Drap! Drap!

Derap kaki itu masih terdengar entah dari mana asalnya, namun yang jelas terdengar sangat dekat.

Shotaro memberanikan diri mendekati jendela, "Mau kemana?!" membuat Jisung berbisik seraya menarik lengan cowok itu.

"Mau liat, gapapa." jawabnya dengan berbisik juga.

Mereka semua mematung untuk memperkecil kemungkinan adanya suara, namun Shotaro dengan sigap tetap bergerak mendekati jendela tanpa menimbulkan suara sedikit pun.

Ia menyembulkan kepalanya sedikit dari bawah jendela,

Drap! Drap! Drap!

Mendengar langkah kaki yang begitu jelas dan dekat tentu membuat Shotaro berdebar, bohong kalau ia bilang dirinya tidak takut.

Namun kalau penglihatannya tak salah, tak ada makhluk apa pun yang berlari di koridor saat ini. Maka dari itu ia memberanikan diri untuk berdiri dari posisinya,

"Taro?!" bisik serempak temannya yang lain terkejut melihat aksi Shotaro.

Drap! Drap! Drap!

Shotaro memasang posisi siaga dengan senjatanya yang diangkat, "Ga ada apa-apa." ia berucap kepada teman-temannya dengan tetap waspada takut-takut sebuah makhkuk menyeramkan muncul begitu saja di jendela.

Mendengar itu, yang lain mengikuti jejaknya berdiri.

"Serius lo ga ada apa-apa?" tanya Sunwoo mengernyit dalam,

Among Us | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang