XIII · Anakalýptontas

131 38 0
                                    

Cklek.

Krieet..

"..."

"Lah beneran sepi."

"Sst! Jangan berisik. Ntar kalo zombienya denger terus kesini lagi gimana?"

"Ya masuk lagi-"

"Kapan menangnya kalo ngumpet di perpus mulu?"

"Kim.. Dia masih di sini ya. Pasti dingin.." pusat atensi teralihkan pada Heejin yang berlutut di sebelah tubuh Kim yang tak bernyawa. Rasa bersalah mereka makin tinggi saat melihat tubuh Kim habis digerogoti oleh para arwah lapar.

"Ayo kuburin Kim."

Mereka mengangkat tubuh Kim, kemudian beranjak menuju tanah lapang tepat di sebelah kanan gedung perpustakaan.

"Perasaan kanan kiri perpus ada gedung dah."

"Beda alam kak."

"Bisa gitu, Jen?"

"Mana gua tau, gua juga pertama kali dateng kesini."

Mereka menggali liang lahat untuk Kim dan Chaewon, membaringkan keduanya, kemudian menutupnya kembali dengan tanah.

"Sekarang, kita mau ngapain?"

"Mecahin petunjuk sih, kita ga bisa jalan kalo ga tau apa-apa."

"Gue penasaran sama toserba deh." semua sontak mengalihkan pandangan pada toserba yang berdiri di seberang perpustakaan, dengan papan nama yang sedikit miring dan keadaan gelap gulita.

"Ada makanan ga sih di alam ini Jen?"

"Kenapa sih tanya gua mulu, kan gua bilang, ini juga pertama kalinya gua kesini. Lagian lo yang dipikirin makanan mulu."

Haechan merengut kala Jeno menegurnya panjang lebar, "Emang yang ada di otak lo makanan doang, ya?"

"Bacot anda." jawabnya mendengar pertanyaan Jaemin kemudian menjulurkan lidah meledek.

Setelah menyebrang, dengan pelan mereka mendekati pintu masuk toserba, "Gelap banget anjir."

Hyunjin yang berada di depan menyentuh permukaan pintu kaca dengan hati-hati. Ia menoleh ke arah Sunwoo dan Jeno di belakangnya, membuat dua pemuda tersebut mengangguk seraya mengeratkan genggaman pada kaki meja kayu yang mereka jadikan sebagai senjata.

Grrtt...

Bagaikan ada sesuatu yang menghambat pergerakannya, pintu kaca itu mengeluarkan bunyi berderit kala didorong oleh Hyunjin.

"Senter, senter!"

Jisung, Seungmin, serta Felix yang berada di belakang Jeno dan Sunwoo langsung menyorot bagian dalam toserba dengan lampu kilat dari ponsel mereka.

"Ngga ada apa-apa tuh." melihat tak ada tanda-tanda kehidupan dalam bangunan berisi rak penuh makanan itu Sunwoo menurunkan kayunya.

"Jangan lengah, siapa tau ngumpet." sahut Eric yang berjinjit ikut mengintip keadaan di dalam.

"Emang mereka ngerti ngumpet Jen?"

"Berapa kali mesti gua bilang sih, jangan tanya gua, gua juga ga tau."

"Ya kali aja tau, kan yang gua tanyain tentang arwahnya bukan tentang alamnya."

Mereka semua masuk ke dalam toserba setelah yakin tak ada satu pun arwah lapar di sana. Dengan bantuan lampu kilat pada ponsel masing-masing, para pemuda-pemudi itu langsung menjelajahi isi toserba dengan hati-hati.

Among Us | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang