✏ 3belas

25 16 14
                                    

Happy Reading 📖
🎶 Shaun 'way back home'

_____

Dionation strowberry buat camell 🍓🍓 jangan lupa

______


Setelah kejadian beberapa hari yang lalu aku tidak pernah lagi bertemu Attar, cowok misterius dengan ciri khas rambut gondrong seperti aktor Jepang ditambah kulitnya yang putih, bibir sedikit hitam namun masih memerah, hidung mancung dan mata yang manis ketika ia tersenyum. Satu lagi yang tak pernah kulupakan, Hoodie hitamnya yang selalu setia melekat ditubuhnya dan tudung hoodie di kepala yang menambah kemisteriusannya itu.

Bukan hanya sosok Attar saja yang aku rindukan, namun dengan sosok Aiden juga aku mengakui merindukannya. Ah, bahkan aku merindukan mata sharingan Dojutsu milik Aiden. Entah di mana keberadaan anak setan cap piranha itu, sudah 1 minggu sejak kejadian di markas keesokannya ia menghilang entah kemana.

Ayolah tuan Aiden, bukankah kau keturunan Naruto si mata sharingan Dojutsu dari negeri konoha? Keluarkan jurus seribu bayanganmu itu dan kembali ke sekolah. Ah, kesannya aku sangat merindukannya.

"Mell," Panggil seseorang dari balik pintu. Ah, panggilan itu menyadarkanku dan lihat hoodie milik Aiden yang sedang ku gosok. Matilah!

Segera kuangkat setrikaan itu dan kupastikan kalau tidak segera kuangkat sudah bolong semua dengan meja-meja nya.

"Masuk aja yah," Jawabku dari dalam.

'Ceklekk..'

Satu, kupastikan mata ayahku pertama melihat kearah tembok. Dan hitungan ketiga ia pasti akan mebuka suara 1..2..

"Posternya udah baru lagi nihh??" Ucapnya sambil mengitari poster-poster yang 2 hari baru aku ganti.

"Posternya udah baru lagi nihh??" Ucapnya sambil mengitari poster-poster yang 2 hari baru aku ganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar saja.

"Lagian di tokonya Om Aran pasti aja tiap hari ada yang baru, ya Camell kepincut lah apa lagi poster-poster nya EXO pada bagus-bagus." Ucapku menjelaskan, yang emang pada dasarnya om Aran itu setiap hari mengirimku pesan entah dengan menawarkan barang-barang yang menurut Camell sukai, disitulah jiwa boros Camell meronta-ronta.

"Taktik jualan Camell," Ucap ayah menarik hidung mancung kecilku itu.

"Hihihi... Ayah udah makan?" Tanyaku basa-basi sambil menyembunyikan Hoodie bolong milik Aiden.

"Udah, gimana sekolah kamu??" Tanya ayah setelah duduk di kasur empukku itu.

"Baik kok yah, disekolah juga aku sering diajarin Aiden," Jawabku jujur, emang dasarnya anak setan itu selalu membantuku dalam hal pelajaran.

Kulihat ayah menganggukkan kepala, dan mulutnya kembali terbuka.

"Camell," Panggilnya dan menjeda kalimatnya sebentar "Sejahat apapun ibu kamu, ayah mohon kamu jangan membenci ibu kamu ya?"

Beauty stress Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang