✏4Belas

17 14 11
                                    

Happy reading 📖
🍓
🎶

......................
Don't forget for vote
.................................

Jantungku bergemuruh entah karena bahagia atas keberadaan Aiden atau karena rasa takut karena sikap Aiden yang tidak biasa

Aku lebih suka Aiden yang cerewet akan sesuatu dan pemarah gara-gara hal sepele, bukan Aiden yang sekarang. Tangannya tak henti-hentinya memijit pelipisnya pelan, __ kenapa dia?? Lelah?

"Ai.." Panggilku pelan sambil membenarkan Jas yang Aiden berikan 1 jam lalu dan satu jam itu juga Aiden memilh membisu. Tidak menanyakan kenapa? Apa yang terjadi? Rumus 5w + 1H tidak keluar dari mulutnya

Lihat bahkan ia tidak mengubris panggilanku, ada apa dengan anak setan cap piranha itu?

"Aiden.." Panggilku agak meninggikan suaraku. Sepertinya suaraku tidak mengubris kenyamanan Aiden yang ada malah supir didepan yang melirikku lewat kaca

"Berhenti pak, turunkan saya di pinggir jalan" Ucapku cepat tanpa melirik keberadaan Aiden disampingku

Tidak lama kemudian mobil melambat dan berhenti dipinggiran jalan yang masih agak sepi, entah setan apa yang memasuki anak setan itu. Oh ayah tolong anak upilmu ini

"Jalan pak" Suara Aiden yang dari tadi membisu kini angkat suara, mobil yang berhenti kembali jalan

Mataku melirik keberadaan Aiden yang masih setia dengan kenyamanannya itu, apa-apaan anak setan itu? Datang kayak jelangkung, memberikan jas karena takut aku kedinginan. Sangat manis bukan? Dan membawaku kemobil, dan satu lagii dia tidak mengucapkan satu katapun dari kejadian tadi.

"Berhenti pak, saya mau turun! Saya gak mau pulang, turunin saya sekar.."

"Bangsatt..!! Loe bisa gak? Gak usah kayak anak kecil!" Umpat Aiden dengan nada tinggi, memotong ucapanku yang belum selesai

Ujung kelopak matanya memerah, bertanda ia tengah menahan emosi. Kuralat ucapanku yang rindu matanya itu, melihatnya secara langsung lagi ternyata menyeramkan

"Turunin gwe sekarang.. hiks.. turunin gwe!! Hiks ..." Ucapku menangis tak kuat atas bentakan kasar Aiden

"Sekarang loe turun dari mobil gwe" Ucap Aiden serius, setelah menyuruh sang pengemudi untuk menepikan mobilnya

'Brakk. '

Kututup pintunya kasar tak lupa juga meninggalkan jasnya didalam mobil. Sekali bertemu bikin sakit hati, setiap hari bertemu berasa mau mati. Definisi bad planing yang meresahkan

"Ayolah Camell gak usah nangisin cowok kasar kayak Aiden.." Ucapku menguatkan diri sambil sekali-sekali menghapus air mata tolol itu

"Dasar Aiden ngeselin, Aiden rese, Aiden jahat, brengsekkkk, badjingannn.." Umpatku pelan

Bahkan setelah bertemu Aiden sialku belum juga terobati, jujur aku sangat takut kalau Aiden marah-marah seperti itu. Tapi .. entahlah

'Grebb'

Tangan seseorang menarik pergelangan tanganku kasar, matanya masih memerah seperti tadi bahkan nafasnya semakin memburu.

Beauty stress Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang