33. SAYA PULANG KARENA KAMU

14K 810 103
                                    

HAPPY READING!
🌈MODE REVISI🌈
𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 : 𝟐𝟖 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟏







    Panggilan video masih berlangsung, tapi selama itu Sella tidak menampakkan diri membuat sosok di seberang sana menggeram. Nyatanya Rishan ingin melihat istrinya, bukan malah melihat suasana ranjang yang sengaja Sella arahnya.

    Rishan semakin ingin pulang dan mengacak-acak ranjang bersama Sella.

    “Sella ...,” geram Rishan.

    Di sini Sella bisa melihat kerlingan mata merah yang dilingkupi oleh emosi berlebih itu. Namun, dia tidak peduli selama Rishan jauh dari jangkauannya Sella akan terus menyiksa pria itu. Jadi, jangan hanya dirinya seorang yang tersiksa.

    “Udah makan, Pak?” tanya Sella mengalihkan topik. Nampaknya decak sebal Rishan menjadi pemandangan tersendiri bagi wanita itu.

    Kekehan Sella semakin membuat Rishan ingin pulang lalu mengurung istrinya di dalam kamar.

    “Kamu sengaja mau menyiksa saya, hem?”

    Rishan menyugar poninya yang hampir menyentuh dahi. Melihatnya Sella berdecak sebal karena pria itu berusaha menebar pesona.

    “Saya pulang.”

    “Ngapain mau pulang, Pak? Saya saja tidak ada di rumah,” ujar Sella memanasi Rishan. Bukan mendapat respon positif yang ada bantingan lampu tidur Sella dapatkan.

    Sella hanya terkekeh tidak merasa takut sama sekali selama Rishan jauh dari jangkauannya. Biarkan saja Sella melancarkan aksinya.

    “Sini, Pak. Pulang, dong, nanti saya kasih izin jenguk dedek.”

    “Oke!”

    ‘Tut ... tut ... tut ....’

    Sella terkekeh karena respon Rishan yang sangat berlebihan. Entah kenapa juga dirinya berani berkata seperti itu secara gamblang. Bukan seperti Sella yang dia kenal.

    “Virusnya Agnes bisa juga,” gumam Sella memejamkan mata.

    Dia berencana untuk tidur, tidak lagi mengurusi perutnya yang berbunyi meminta diisi.

    Baginya, tidur agar besok pagi bisa kembali melihat wajah tampan yang sangat dia rindukan.

    Hanya dalam mimpi.

    “Engh ... kenapa geli gini, sih?” gumam Sella berusaha menggapai selimut yang entah dimana letaknya.

    Tubuh bagian atasnya terasa dingin sampai Sella rasanya ingin menggigil saja. Belum lagi hisapan kuat pada gunung kembarnya semakin membuat Sella menggigil.

    Entah hanya mimpi terlalu mendambakan sosok Rishan sampai terasa nyata.

    “Mau bangun sendiri atau saya yang bantu bangunin kamu?”

    Kuluman pada si kembar  semakin kasar berhasil membuat kelopak mata yang tadinya terpejam erat, kini terbuka lebar. Wanita itu yang saat ini berada di bawah Rishan membelalakan matanya dengan sempurna.

    Senyum mengerikan yang dia dapati dari Rishan berhasil membuat tenggorokannya kering seketika. Sella menenguk salivanya yang sudah mulai kering. Memalingkan wajahnya agar tidak bersitatap dengan wajah sinis yang berada di atasnya.

    “Mimpinya nyata banget bangke!” umpat Sella tidak main-main.

    “Engh ... awhs ...,” desah Sella saat telapak tangan kekar itu meremas gundukan kenyal miliknya dengan kasar sampai Sella melenguh penuh kesakitan.

Istri sang CEO [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang