45. PERGI AJA!

10.6K 739 32
                                    

HAPPY READING!
🌈MODE REVISI🌈
𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 : 𝟑𝟎 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟏









  “Lo istirahat saja dulu gue mau turun ke bawah.”

    Sella mengangguk saja karena sadar diri sedang menumpang. Benar apa yang dikatakan oleh Asih bahwa dia tidak perlu khawatir untuk urusan tempat tinggal karena perempuan itu dengan senang hati memberinya tumpangan.

    “Semoga gue aman di sini,” gumam Sella, meskipun wanita itu baru saja mendapatkan kebaikan dari Asih tetap saja perlu waspada, apalagi perempuan itu adalah adik tirinya akan tetap menjadi adik tiri.

    “Asih Mama datang!” seru Ratna memasuki apartemen Asih. Sella yang sedang di dapur mengambil air tentu tidak tahu dengan kedatangan Ratna saat ini.

    Seperti ibu pada umumnya pasti akan langsung menuju dapur jika mengunjungi anaknya, begitu pula dengan Ratna yang hendak memasukkan belanjaan ke dalam kulkas seketika terkejut mendapati keberadaan Sella di sana.

    “Sedang apa kamu di sini, Sella?”

    Pegangan pada gelas seketika mengerat dengan sendirinya. Sella yang merasa akan aman ternyata sudah ketahuan lebih awal.

    Sella berbalik, meletakkan gelas yang isinya sisa setengah. “Tante sama siapa?” Bukanya menanyakan sebuah kabar Sella justru bertanya yang diluar batas wajar.

    Ratna meletakkan belanjaannya terlebih dahulu sebelum menghadiri Sella. “Asih tidak bilang kalau kamu ada di sini, Sella,” ujar wanita paruh baya itu.

    “Duduk sini!” ajak Ratna menarik sebuah kursi untuk diduduki oleh Sella.

    “Sudah lama?”

    “Baru saja.”

    “Ah, ya,” respon Ratna merasa kikuk. Dia sangsi tidak akurnya anak-anaknya maka dari itu agak curiga mendapati keberadaan Sella di apartemen Asih.

    Tidak lama dari itu Asih datang membawa dua box makanan dengan merk terkenal di kota ini.

    “Mama? Sama siapa, Ma?”

    Ratna mendengus geli. “Sendiri aja.”

    Asih mengangguk mengerti. Dia menunjuk kantong yang isinya baju terusan sejenis daster untuk ibu hamil. “Buat lo.”

    “Makasih,” kata wanita itu lalu pamit untuk mandi karena kebetulan tubuhnya terasa lengket. Sella tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika memang membutuhkan pertolongan. Sedikit banyaknya Asih telah membantu dia, apalagi Sella pergi tanpa membawa dompet hanya sebuah HP dan uang berwarna merah yang selalu tersedia di casing.

    “Definisi miskin yang sesungguhnya.”

    ***

    “Sejak kapan?” tanya Rishan memandang perempuan di depannya dengan emosi yang membara. Sedikit banyaknya Rishan mengingat kejadian malam mereka.

    “Apa yang sudah kamu lakukan terhadap saya, hah?!” bentak Rishan suaranya membuat Agnes dan Tama tersentak, tapi tidak dengan perempuan itu yang terkekeh.

    ‘Prang

    Ponselnya jatuh terkapar mengenai dinding membuat bongkahan mesin dengan logo buah itu seketika hancur lebur.

    Napas Rishan memburu menatap perempuan yang wajahnya sangat mirip dengan Bella, mantan tunangannya. Rishan bahkan tidak menduga dengan perempuan setengah gila di depannya.

Istri sang CEO [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang