29. KAMU PERCAYA DENGAN SAYA?

15K 838 20
                                    

HAPPY READING!
🌈MODE REVISI🌈
𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 : 𝟐𝟑 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟏














    Nampaknya Sella salah sangka jika mengira Rishan sudah lengah. Badannya yang kembali dikungkung dengan tubuh besar Rishan membuat wanita itu terengah menahan napas. Dia merasa kecolongan karena menganggap Rishan sudah berada dibawah kendalinya.

    “Kamu nggak akan bisa lolos malam ini dari saya!” tekan Rishan dengan mata yang memerah. Kilatan antara amarah dan nafsu lebih mendominasi membuat Sella merinding dibuatnya, apalagi ketika kulitnya merasakan sentuhan halus dari tangan besar milik Rishan di sekitar perutnya semakin membuat Sella menegang di tempat.

    Dia ingin menyingkirkan tangan sialan itu, tapi dia juga merasakan kenyamanan yang baru saja dia rasakan. Rasa asing yang menjalar sampai ke tulang rusuknya. Dia mengerjapkan bola matanya ketika bibirnya kembali dibungkam. Kali ini dengan sangat lembut dan nyaman yang dia rasakan. Tidak ada Rishan yang kaku dan 'tak berperasaan.

    “Boleh?” tanya Rishan menatap Sella dari bawah. Dia menyapukan jemarinya di sekitar wajah Sella yang nampak pias. “Kamu nggak perlu takut karena saya tidak sejahat itu.”

    Sella diam, tidak tahu akan menjawab apa, tapi yang jelas dia bisa melihat kalau Rishan menawarkan bukan berarti memaksakan. Itu artinya dia bisa menolak, sayang sekali logika dan hatinya sedang berperang, alhasil anggukan dia berikan saat itu juga dirinya didekap erat oleh tubuh besar Rishan.

    “Saya tidak suka milik saya disentuh oleh orang lain, Sella,” ujar Rishan menegaskan mengecup kening Sella lama dan dalam. Menyalurkan rasa sayang dan emosinya secara bersamaan.

    “Kamu percaya dengan saya, ‘kan?” tanya Rishan. Tangannya menangkup dua gundukan yang tersaji di depan matanya. Bibirnya yang tebal dan seksi memakan rakus aset anaknya kelak membuat Sella meringis karena itu salah satu bagian sensitifnya.

    Sella hanya diam, memperhatikan wajah Rishan yang terbenam sempurna di antara lipatan dua gunung kembarnya layaknya seperti bayi yang sangat rakus. Dengan keberanian yang terbilang kecil Sella membawa jemarinya untuk mengelus surai hitam milik pria itu yang menggelitik kulit dadanya.

    “Pantas saja bayi senang ternyata seenak itu.” Sella malu dibuatnya, tapi tidak bisa berbuat banyak dia hanya menyembunyikan wajah memerahnya dengan berpaling muka.

    ***

    “Apa yang terjadi di dalam? Lo nggak diapa-apain, ‘kan?” tanya Agnes menodong Sella dengan berbagai pertanyaan ketika melihat Sella baru keluar kamar semenjak tadi diseret oleh Rishan.

    “Lo nggak perlu khawatir kayak gitu. Gue sama suaminya, nggak mungkin pak Rishan mau nyelakain gue, ‘kan?” Sella membalikkan pertanyaan Agnes membuat perempuan itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

    “Bukan apa-apa gue cuman takut, apalagi gue andil di dalam ini. Kalau lo kenapa-napa yang ada gue disikat sama ibu,” tutur perempuan itu mengerucutkan bibirnya lucu menurut Sella karena Agnes jarang sekali bertingkah seperti itu.

    “Ibu ada di mana sekarang? Kayaknya rame banget tadi, deh.”

    Rupanya Sella sedang mengalihkan topik pembicaraan agar temannya itu tidak terlalu banyak mikir.

    “Ke kantor. Dengarnya, sih, mau ketemu sama asisten bokap lo.”

    “Huh?” kejut Sella. “Ngapain?” tanya wanita itu mengusap perutnya.

    “Kalau nanti damai kayaknya gue yang senang lahir batin bahkan terima aja kalau ibu bakal jodohin—”

    “Wait!” potong Sella cepat. Telinganya sensitif dengan perkataan Agnes barusan. “Lo mau nikah?” tanya wanita itu tidak bisa menampik rasa terkejutnya.

    Anggukan yang diberikan oleh Agnes membuat mata Sella terbelalak saking terkejutnya. “Sama siapa?”

    Belum sempat Agnes membalas ucapannya seorang asisten rumah tangga berlari tergopoh-gopoh menuju mereka saat ini.

    “Ada apa, Bi?” tanya Agnes yang sudah lebih dulu sadar.

    Asisten rumah tangga yang dipanggil ‘bibi’ oleh Agnes menatap sang majikan dengan napas terengah-engah. Dia menatap ragu ke arah Sella dan lantai atas secara bersamaan.

    “Ada apa?” tanya Sella lembut membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman.

    “Gini, Non. Saya ... anu, itu di depan ada non Bella,” ujarnya membuat Agnes terperangah, beda halnya dengan Sella yang sangat santai.

    “Bibi bisa minta tolong buatkan minuman,” pinta Sella diangguki oleh wanita paruh baya itu.

    “Saya permisi.”   

    “Kenapa nggak diusir aja, sih. Bikin senam jantung aja cewek satu.”

    Sella hanya tersenyum menatap tingkah Agnes yang terlihat kesal. Dia hanya tahu sekilas mengenai siapa sosok Bella itu yang tidak lain adalah mantan tunangan Rishan, tapi yang tidak dia ketahui kenapa dengan rumah ini yang seolah takut dengan sosok Bella, bahkan Rishan salah satunya.

    “Lo ke depan aja dulu gue mau panggil pak Rishan,” ujar Sella memberi perintah. Dia sangat tahu Agnes itu tipikal cewek pendendam.

    “Mau gimana lagi kalau udah bumil yang minta. Gue nggak mau digiling sama suaminya,” gerutu Agnes berjalan menghentikan kakinya kesal.




TBC

Ini singkat banget karena nggak ada 1k aku lagi capek pake banget, jadi maaf kalau nggak anu isinya.

Ini baru aja ngetik karena yang asli hilang dihapus sama jari jahanam hiks empat bab ilang dengan begitu mudahnya, Zey.

Makasih yang udah boom vote dari awal sampai akhir uluh-uluh sini kechup bashan dari aku, sayang kalean, deh.

Masih mau baca apa tidak nih?

Makin ke sini kayaknya makin ngendap aja haha

Ikutin alur aja biar nggak tersesat

Kalau ada yang janggal kasih tahu, ya.

Aku putusin buat UP hari Senin ini UP rutin, tapi biasanya aku suka menyeleweng di hari kapan aja wkwkw.

Oke, see you makasih banyak, ya.

Jangan lupa boom vote wajib nggak bayar buat yang males kasih harga tapi nggak malas buat ngintip konten


Istri sang CEO [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang