04. KEPULANGAN SELLA

34.1K 1.9K 124
                                    

HAPPY READING!
🌈MODE REVISI🌈
𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 : 𝟒 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟏 [𝟏𝟗:𝟒𝟏]







    Begitu sampai di tempat tujuannya Sella segera melangkah memasuki gerbang utama. Kedatangannya disambut hormat oleh penghuni rumah ini, tapi tidak dengan pemilik rumah yang yang sedang menatapnya datar sembari menumpukan sebelah kakinya dengan santai.

    Tanpa menunggu diperintah Sella sudah duduk anteng di sofa lembut yang diduduki juga oleh keluarga baru ayahnya.

    Gadis yang usianya dua tahun lebih muda darinya menatapnya dengan tatapan sinis tidak membuat Sella gencar membalasnya. Sella menatap sekeliling yang masih sama semenjak terakhir kali dirinya datang ke rumah ini, lalu tatapannya mengarah ke ayahnya yang mengangsurkan sebuah map berwarna merah di hadapannya.

     Sella menerima begitu saja, saat membukanya seketika itu juga dia menelan salivanya dengan kasar. Sudah Sella perkirakan dugaannya tidak pernah salah. Ayahnya sudah mengetahui pernikahannya dengan pria itu.

    Sella berusaha tenang meski aslinya dia sendiri merasa risau. Ditengah rasa risaunya senyuman sinis dia dapatkan dari adik tirinya.

    Tidak semua ibu tiri itu berperilaku jahat karena istri baru ayahnya sangat baik, hanya saja yang tidak Sella sukai adalah anak dari istri baru ayahnya yang membuatnya naik pitam setiap waktu. Gadis itu sangat licik. Mereka selalu perang dingin, lebih terlihat seperti musuh bukan lagi saudara.

    Kembali lagi Sella memusatkan perhatiannya ke arah map yang berada di tangannya. Perasaannya mendadak tidak enak.

    “Ayah tidak setuju kamu menikah dengan pria itu. Kamu tahu pasti bagaimana kejamnya dunia bisnis.”

    Perkataannya memang terkesan santai dan tidak ada bentakan di sana, akan tetapi Sella tahu maksud di balik perkataan ayahnya barusan.

    “Maksud Ayah?” Sella bertingkah seolah-olah tidak tahu melihat sejauh mana ayahnya memperlakukan dirinya tidak adil.

    Demi bisnis apapun akan dilakukan ayahnya, bahkan jika mau menjual anaknya pun akan dilakukannya. Kejam memang! Itu yang membuat Sella memilih angkat kaki dari rumah ini. Tidak ada bedanya antara ayahnya dan mamanya yang selalu mementingkan dirinya sendiri. Mereka sama-sama egois hingga pernikahan keduanya menjadi korban keegoisan mereka.

    Sella diam berusaha berpikir untuk melawan keinginan ayahnya yang berusaha keras menginginkan dirinya berpisah dengan sang suami. Kepalanya tertunduk merasakan pening akibat otaknya yang dipaksa berpikir keras.

    Jika niat awal menikah dengan Rishan adalah karena membantunya maka kali ini Sella enggan meninggalkan Rishan. Entah mengapa dia merasa perlu disisi Rishan, apalagi perkataan Rishan waktu itu membuatnya berpikir dua kali untuk meninggalkannya.

    Membiarkan Sella menghadapi ayahnya maka di seberang sana keadaan tak jauh beda. Rishan kalang kabut begitu sampai di apartemen tidak mendapati keberadaan istrinya, ditambah lagi kopernya pun tidak ada yang mana artinya Sella telah pergi. Pergi meninggalkan dirinya.

    Rishan berniat menghubunginya namun, seketika itu pula dia baru sadar bahwa nomornya telah diblokir oleh sang istri.
Rishan menjambak rambutnya dengan keras bibirnya mengumpat tiada henti.
   
    “Sialan! Saya kecolongan bagaimana bisa?!” Rishan meruntuki dirinya sendiri. Padahal dia sudah berusaha keras meyakinkan Sella tentang masalah ini namun, nampaknya Sella sangatlah keras kepala.

Istri sang CEO [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang