8...

97 18 69
                                    

Pagi ini... lagi-lagi langit dikelilingi awan hitam dan hari pemakaman Hwang Hyunjin terlihat suram. Yang membuat suasana semakin seram, dua gagak hitam beterbangan di atas pemakaman sembari berkoak dengan suara khasnya. Di lokasi yang sama seperti Choi Chanhee, hanya tersekat beberapa kuburan lain. Keluarga, terlebih kedua orang tua Hyunjin menangis tersedu-sedu karena tak terima anaknya pergi begitu saja. Mereka berharap ini hanyalah mimpi semata. Namun lihat, semua yang terjadi begitu nyata.

Suasana duka yang begitu menyakitkan berlangsung hingga Hyunjin selesai dimakamkan, bahkan berjalan meninggalkan area kuburan, mereka masih tak menyangka kalau mendiang meninggal karena bunuh diri.

Kasus ditutup, dinyatakan selesai dan kepolisian memberi tahu media bahwa Hwang Hyunjin memang bunuh diri, bukan dibunuh ataupun niat jahat orang lain.

Lalu kasus Choi Chanhee?

Masi dalam penelusuran, setelah satu bulan dilalui, status belum berganti.


---ooOoo---


Suasana di kantin hari ini terlihat sangat berbeda. Dari kebanyakan siswa makan dalam keadaan hening. Mereka enggan membuka mulut barang sedikit, bahkan hanya untuk membicarakan hal-hal sepele, mereka tidak melakukannya. Jujur, ketakutan terus menghantui seluruh siswa High internasional school. Sudah cukup kematian Choi Chanhee menakuti mereka, lalu kemarin ditambah satu kematian Hwang Hyunjin? Sebenarnya ada apa dengan sekolah mereka ini?

Sama seperti yang lainnya, satu meja berisi empat pria dan empat wanita itu terlihat senyap. Namun diam mereka memiliki seribu pertanyaan di dalam hati.

Mina sejak tadi mengunyah makanan dalam diam sembari memandangi pak tua Kim Seok Jin yang sedang menyabuti rumput di taman, sedikit tercekat karena tiba-tiba Doyeon yang berada di sebelah menepuk pundaknya.

"Ada apa?"

"Gue tadi liat detektif Kang, kakak lo."

"Di sekolah?"

"Iyalah,"

"Ngapain?"

"Gatau, mungkin aja nyelidikin kasus kematian Hyunjin, kemaren."

"Tapi yang nanganin kasus Hyunjin, detektif Kim, bukan kakak gue."

Mendengar jawaban Mina, Doyeon hanya mengedikkan bahu. Dia juga tak tahu-menahu alasan kakak dari temannya ini mengunjungi sekolah mereka, dan mau apa. Yang Doyeon tau hanyalah detektif Kang datang bersama dua rekan yang tidak dia kenal.

Beberapa detik setelahnya, para murid yang berada di sekitar terkejut setengah mati saat detektif Kang dan dua rekannya berlari ke arah taman. Mendatangi pak Kim, sembari menyodorkan selembar surat. Lalu perkataan selanjutnya yang semakin membuat mereka tercekat adalah.

"Tuan Kim Seok Jin, anda ditahan atas kasus kematian Choi Chanhee."

Kemudian detektif Kang memasang borgol di kedua tangan pria si penjaga kebun. Kim Seok Jin sedikit kaget dan tubuhnya menegang. Kalimat keramat yang diucapkan Kang Daniel seolah menghancurkan hidupnya di detik itu juga.

"Anda berhak untuk bungkam, juga berhak didampingi pengacara. Semua ucapan anda dapat memberatkan anda di pengadilan." Final sang detektif, setelah itu kedua rekannya segera menggiring Kim Seok Jin menjauh dari sana.

The Predator || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang