"Kang Daniel nelpon lo, sebelumnya?" Dejun membenarkan tas ransel di punggung.
"Iya, pagi tadi. Dia mau ngomong sesuatu katanya." Sahut Mark.
"Ngomong apa?"
Kedua pemuda itu tengah berjalan menuju ke kediaman rumah Mark, setelah pria itu mengantarkan Mina dengan selamat tadi. Awalnya Dejun ogah-ogahan karena dia sangat malas. Namun karena sedikit paksaan Mark, mau tidak mau dia mengikuti pria bermarga Lee itu pulang ke rumah.
"Saya juga belum tau. Tadi nelfon cuma bilang itu doang." Jujur Mark karena sebenarnya pun, ia tidak tahu maksud dari Kang Daniel menelfon untuk apa.
"Yaudah, telfon lagi aja!"
"Eh? Gapapa?"
"Iya udah, telfon aja."
Mark melepas sepatunya sambil memikirkan perkataan Dejun. Kemudian keduanya masuk ke dalam rumah sepi itu. Tak ada orang sama sekali, karena orang tuanya bekerja sementara Si bungsu pasti sedang latihan bermain piano di rumah tutornya.
"Gausah banyak mikir, elah." Dejun langsung duduk dan berselenjor di sofa ruang tamu Mark. Dilihat tidak ada orang, ia jadi bebas tanpa memikirkan sopan santun.
"Kalau nelfon, mau ngomong apa?"
"Mark, lo kok agak bego, ya? Ya tanya lah. Kan tadi Daniel bilang mau ngomong sesuatu. Tanyain yang itu."
Mark mengangguk-angguk. Dia tidak memasukkan ke hati pasal Dejun yang mengatainya 'bego' pada kenyataannya, hari ini memang pikirannya sedikit berjalan dengan lambat.
"Emangnya lo gak kepikiran kenapa Kang Daniel nelpon lo tiba-tiba dan mau ngomongin sesuatu?" Sambung Dejun bertanya sembari memainkan rambutnya.
"Saya tau maksudnya," Mark menjeda kalimatnya, kemudian beberapa saat setelah menarik nafas, pria itu langsung menambahi
"Pasti Kang Daniel udah tau siapa orang yang nyiduknya malam itu. Mungkin dia juga berfikir kalau saya yang menyebarkan rumor tidak baik ini." Mark kemudian berdiri. Hendak mengambil minuman di kulkas untuk diberikan kepada Dejun.
"Nah, itu!" Dejun menjentikkan jari seraya menatap Mark yang mulai menghilang di balik tembok.
Beberapa menit kemudian, pria bermarga Lee datang dengan membawa beberapa kaleng minumann soda, dan juga makanan ringan.
"Jadi lo tau apa yang harus lo lakuin, kan?" Tanya Dejun. Ia langsung mengambil minuman kaleng yang ada di atas meja, membuka dan menyeruputnya.
Mark mengangguk. "Saya tau."
"Kalo gitu, gue serahin semuanya ke lo. Kalo ada apa-apa, bilang ke gue aja."
---ooOoo---
"Dek, kakak masuk boleh?"
Mina menolehkan kepala, memandang ke arah pintu yang terbuka dan melihat siapa orang yang telah mengganggu tidurnya. Walau tak melihat pun, dia sudah tau siapa orang yang tengah berdiri disana sembari menatapnya.
Kang Daniel masuk sebelum Mina berkata menyetujui. Gadis itu tak bergeming di atas kasurnya, malas.
"Kamu udah tidur?"
"Belum."
"Kakak ganggu?"
"Enggak. Kenapa nih? Kok beda?" Mina tentu langsung peka terhadap perbedaan sikap kakaknya. Walau Daniel memang tipikal kakak yang lembut dengan Sang adik, tapi malam ini entah kenapa Mina merasakan aura berbeda yang keluar dari pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Predator || Mark Lee
Misterio / Suspenso🚫17++ "Kenapa kau ingin membunuhku?" "Dasar tidak tau diri! Kau mengumpat ku tadi!" ... "Mati! Mati! Mati!!" .... "Jangan pernah melukai makhluk hidup, karena itu perbuatan yang salah." "Kalau dia mengganggu?" "Tidak perlulah membalas dengan kekera...