25...

51 8 2
                                    

Okey, double up hari ini...

Gadis itu menghela nafas, kemudian mengusak rambut yang awalnya rapi menjadi berantakan. Mina menatap dirinya dari pantulan cermin. Ia benar-benar tidak tau harus melakukan apa di siang bolong ini.

Tidak terasa sudah tanggal 2 Januari saja, dan ia tidak melakukan apapun selain mendekam diri di dalam rumah. Mina tidak pergi menghabiskan liburan akhir tahun seperti yang lainnya.

Semua temannya pergi berlibur bersama keluarga. Tak terkecuali Mark. Keluarga Lee itu pergi ke pulau Jeju untuk menghabiskan waktu bersama. Ia jadi tidak bisa pergi berkencan dan menghabiskan masa liburan dengan Mark, karena lelaki itu pergi bersama keluarganya.

Hanya Mina. Benar-benar hanya dia yang tidak pergi ke manapun.

"PERMISI PAKETT!" Mina yang melamun menatap dedaunan di luar jendela sedikit terperanjat akibat teriakan itu.

Walau dia berada di lantai dua dan menutup pintu kamarnya rapat-rapat, ia seperti mendengar teriakan dari seseorang yang berada di dalam rumahnya.

"Perasaan kaga pesen apa-apa deh, gue," gumam gadis itu, kemudian berdiri, melihat ke arah sumber suara. Rumah sepi karena Sang ibu tidak berada di rumah.

"PERMISIII ADA ORANG KAGA SIH?!"

Teriakkan itu semakin kuat dan Mina harus mempercepat langkah. Setelah meraih kenop pintu dan membukanya, ia dapat langsung melihat seorang anak laki-laki tengah berdiri dan mendongak menatapnya.

Ia menghela nafas. Ternyata masih ada orang lain selain dirinya yang tidak pergi menghabiskan waktunya untuk pergi berlibur ke luar kota.

"Kalo ada orang manggil itu nyaut, dong!" Cibir pria itu.

Mina mendengus, lalu melangkah menuruni anak tangga dan menghampiri Sang pria. "Ngapain lo?"

"Dih, sinis banget. Gue Dateng baik-baik."

Dejun langsung duduk di sofa. Kemudian beberapa saat setelahnya, Mina menyusul. Gadis itu melirik sinis. "Lo ga bosen, Jun? Tiap hari ke rumah gue?"

Mina tidak berbohong saat mengatakan bahwa Dejun datang setiap hari ke rumahnya. Karena memang itulah kenyataannya.

"Enggak," enteng Dejun.

"Kenapa enggak?"

"Karena gue gabut."

Sudah dapat ditebak. Dan Mina hanya menanggapi itu dengan senyuman miring khasnya.

"Sekarang mau ngapain?" Tanya Mina sembari merapikan anak rambutnya yang keluar berantakan.

"Ayo keluar,"

"Gak ah,"

"Ayo ah."

"Kenapa gue harus nurutin itu?" Tanya Mina sedikit menantang.

"Karena lo kesepian."

Mendengar jawaban itu yang keluar dari mulut Dejun, Mina mengerutkan keningnya, tak menyangka. "Idih, bukannya elo yang kesepian?"

"Udah anjir ayo aja. Banyak omong lo!"

Pada awalnya Mina ingin menolak ajakan Dejun untuk yang kedua kalinya. Namun setelah dipikir-pikir, ada baiknya dia keluar mencari udara segar dan cuci mata. Dari pada harus mendekam diri di dalam rumah. Sangat tidak berfaedah.

"Buruan!" Dejun menarik pelan tangan Mina.

"Tunggu!"

"Apalagi sih?"

"Gue ganti baju dulu." Gadis itu hendak pergi dari hadapan Dejun, namun satu kalimat yang terdengar di telinganya membuat langkahnya terhenti.

"Lo ga perlu dandan cantik. Perginya juga cuma sama gue."

The Predator || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang