23...

50 11 2
                                    

31 Desember, 2019

Malam cerah hari ini, mereka berkumpul. Ada Mark, Mina, Dejun, Hendery, dan juga Doyeon. Rencananya mereka akan merayakan malam tahun baru bersama-sama.

Sejauh ini...kehidupan kembali normal. Tidak ada lagi kasus pembunuhan atau kematian yang tidak wajar. Seolah Sang predator sudah lenyap dari permukaan bumi.

"Iya...katanya Hyewon, Lucas, sama Yoojung nyusul nanti waktu ke rumah lo, Min." Doyeon menunjukkan layar ponselnya yang memperlihatkan papan pesan dari Hyewon.

Mina mengangguk-anggukkan kepala sembari menyendok dessert ke dalam mulutnya.

"Kamu gimana sih, makan jelepotan gitu," Mark mengambil tisu. Menyeka beberapa coklat lumer yang menempel di bagian luar bibir Mina. Gadis itu hanya nyengir beberapa saat. Kemudian tersenyum saat Mark berusaha membersihkan mulutnya.

"Gak sengaja tau," cemberut gadis itu.

Melihat Mark dan Mina semakin dekat, bahkan nyaris menempel setiap hari, Dejun yang berada dipojokan menghela nafas samar. Ia benar-benar khawatir dengan gadis itu. Entah sampai kapan Mark akan meneruskan aktingnya. Berlagak baik dan polos. Padahal, ada monster mengerikan di balik senyuman hangat tersebut.

Sejak tadi pun, Dejun tak luput memperhatikan keduanya. Matanya terus memicing. Melihat akting Mark yang sungguh, wahhh. Tidak dapat kalian bayangkan. Dejun saja merasa merinding ketika berdekatan dengan Mark. Dan sejauh ini...hanya dirinyalah yang mengetahui bahwa Mark adalah seorang psikopat.

Tapi entahlah, beberapa bulan terakhir ini, Mark tidak melakukan aksi yang aneh. Entah pun jika dia melakukan dan tidak pernah ketahuan. Tapi media memang berjalan dengan mulus. Tidak ada berita menemukan mayat seperti sedia kala.

Dejun ingin sekali memberi tahu pada semua teman-temannya. Tapi dia memilih aman. Masih ada tugas yang harus diselesaikan. Apakah benar Mark yang telah membunuh Choi Chanhee dan Hwang Hyunjin?

Sebenarnya bisa saja Dejun memilih acuh dan tidak memperdulikan itu. Tapi, amanah dari Kang Daniel seolah berputar di kepalanya. Perkataan yang tidak sanggup ia bantah. "Jaga Mina."

Dan sampai sekarang, Dejun memilih untuk menjalankan hidup demi gadis itu. Gadis yang terlampau jatuh cinta pada psikopat yang sedang bersandiwara. Entah seperti apa perasaan Mina jika mengetahui siapa orang yang ia cintai.

Dejun menggeleng. Tak ingin memikirkan hal yang belum terjadi. Karena sejauh ini ia merasa aman-aman saja.

"Jun, lo gajadi pesen?"

Hendery bertanya. Ia menatap anak laki-laki beralis tebal itu seraya menyeruput minuman hitam di gelas bening yang ada di atas meja.

Dejun sedikit tersentak, mengerjap beberapa saat karena sejak tadi ia melamun. "Gue..gajadi. Entar makan di rumah Mina aja."

"Iya, bentar lagi juga udah mau balik," sambar Doyeon.

"Gimana? Mau ke rumah gue sekarang?" Mina menatap satu persatu temannya.

"Gue ngikut ajalah." – Dejun

"Yaudah sekarang aja gak sih? Orang Lucas juga udah otw." – Doyeon

"Hooh, entar kemaleman." Hendery hendak berdiri.

"Kan emang niatnya gak tidur malam," sahut Mark terkekeh memandang Hendery.

...

"Lah anjer baru dateng lo pada!"

"Makisud lo apah?! Kitah udah bawahin makanan banyakh nihh,"

The Predator || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang