Bagian 13: the beginning of all

20 11 9
                                    

Oke guys hola ketemu lagi sama kalian yang setia membaca cerita ini dan Terimakasih buat 18 vote nya ya 😊😘😘😘

Jangan lupa follow akun Wattpad aku ya 😘 dan jangan lupa juga buat follow Instagram aku juga di


@_xyuren
@_nurisizzah_
@wp.xyuzu_
Oke
Happy reading guys 🤗😘

.
.
.

***

Pagi ini Viona berangkat bersama Alexa menggunakan mobil Alexa yang baru saja di antar oleh supir nya, orang tuanya sudah pergi sejak tadi sebelum jam enam.

"Eh Fin, lo kemaren ke pantai juga bareng Gilang sama Sevan," Alexa bertanya kepada Alfin yang kebetulan sedang berpapasan dengannya, memang setiap pertanyaan yang keluar dari mulut Alexa selalu unfaedah.

Alfin menoleh sekilas kemudian mengangguk, Alexa berdecak karena belum puas dengan jawaban yang Alfin berikan, "lo klo di tanya jawab juga, jangan cuma bisanya ngangguk doang," kesal Alexa.

"Ck, iya," jawab Alfin, setelah itu Alfin buru-buru menjauh dari Alexa agar tidak bertanya terus, karena kalau sudah Alexa yang bertanya nanti jatuhnya nge jebak.

"Hih pergi dia," Alexa terkekeh, Viona yang melihat adegan itu entah kenapa merasa panas.

"Yuk lah Al cepetan capek berdiri mulu," ajak Viona kemudian berjalan mendahului Alexa,

"Eh Maemunah tungguin," teriak Alexa dengan sedikit berlari, karena sekarang sudah banyak murid yang datang akibatnya semua murid menatap aneh ke arah Alexa yang sedang berlari sambil berteriak,

***

"Semua sudah belajar tadi malam kan," tanya Bu Nina yang sedang berdiri di depan,

"SUDAH BU!!!" jawab semua murid kompak,

"Good, sekarang kita ulangan kimia materi yang sudah ibu ajarkan Minggu kemarin," terang Bu Nina yang membuat semua murid kaget walau sebagian dari mereka ada yang sudah belajar, tapi ketika mendengar kata ulangan dadakan seketika pelajaran yang sudah di pelajari hilang bagai di telan bumi.

Semua sempat mengeluh, namun mereka tetap mengerjakan nya walau terpaksa, akhirnya satu-persatu siswa bisa bernafas lega, ulangan aja bikin dag dig dug serrrrr, apalagi ujian, mereka yang sudah selesai mengerjakan ulangan boleh keluar kelas sebelum bel istirahat, itu sebabnya Viona, Alexa, Alfin, dan kawan-kawan sudah ada di kantin sejak dua menit yang lalu.

"Mbak dan kakak yang cantik dan ganteng mau pesan apa silahkan biar saya catat," ujar Gilang seraya meniru ucapan pelayan seperti di cafe.

"Gausah banyak cing-cong dah sono, ngomong lagi gue gampar lo," kesal Alexa sambil sedikit mendorong Gilang agar cepat pergi untuk memesan makanan selagi kantin sepi.

Selang beberapa waktu kemudian Gilang datang di bantu oleh sang penjual untuk membawa nampan ke tempat mereka, "Ngapa kagak lo bawa sendiri aje ngab," ujar Sevan,

"Lo pikir tangan gue segede gaban bisa bawa dua nampan sekaligus, yang ada belom gua nge langkah udah nyungsep duluan ini bakso, mana panas banget," komentar Gilang,

I NEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang