Bagian 15: Dreams

14 9 4
                                    

Maaf karena aku baru update, karena tugas aku benar-benar banyak lagi, apalagi ulangan juga pada numpuk

Jangan lupa untuk vote dan komen ya teman-teman 😍😍🤗🤗

And happy reading guys 🤗🤗🤗

🎼NCT dream~ hello future

Sebenarnya Viona masih bingung karena sifat Alfin yang tiba-tiba seperti itu, seperti ada sesuatu yang ingin di sampaikan kepada dirinya, tapi apa?.

Viona juga bingung sendiri bisa-bisanya dia mau di antar pulang oleh Alfin, "Hiihhh, tau ah bodo," Viona kesal sendiri.

"Tidur Viona tidur," Viona masih berusaha agar dirinya tertidur dan berharap lupa akan semua yang terjadi hari ini.

Dengan paksa dia menutup matanya sambil berusaha merilekskan pikiran nya dan usaha tersebut berhasil, Viona tertidur. Tapi tidak sampai sepuluh menit dia kembali terbangun karena kaget sebab abangnya yang tiba-tiba masuk dan berteriak di kamarnya.

"Viona bangun Vi bangun, gak bangun gue tampol nih," ancam Dion.

Viona berdecak kemudian menendang-nendang guling yang ada di bawah kakinya. "Abang dateng-dateng ngagetin, nama orang lagi tidur, mau jantungan nih," kesal Viona.

"Itu di luar ada yang nyari in noh, katanya temen Viona, gitu," Dion memberi tahu.

"Ck, iya iya udah sana pergi," usir Viona sambil mendorong Dion keluar dari kamarnya.

"Siapa sih yang dateng, Astaga," Viona sangat kesal dengan keadaan yang memaksanya untuk bangun.

Dengan terpaksa Viona turun untuk menemui orang tersebut.

"Hah! lo? kok bisa tau rumah gue?, dan lo ngapain ke rumah gue?, eh maksud gue rumah orang tua gue," banyak pertanyaan yang Viona ajukan pada gadis di depannya ini.

Gadis itu bukanlah Alexa, melainkan gadis itu adalah Bela, "aku ikutin kamu sama Alfin tadi, dan aku cuman mau balikin ini," Bela tersenyum sambil menyodorkan sebuah barang yang pernah di berikan oleh seseorang untuknya.

Dengan cepat Viona mengambil barang tersebut, "kenapa bisa ada sama lo?" tanya Viona.

"Aku gak sengaja lewat kelas kamu tadi, tapi ada temen kelas kamu yang nyamperin aku buat ngasih itu ke kamu, katanya itu punya kamu," Bela menjelaskan.

"Tapi, kenapa harus lo yang balikin?" Viona masih bingung.

"Kata temen kelas kamu soalnya lihat aku bareng sama kamu dan Alexa pas tadi istirahat,"

Viona membulatkan mulutnya pertanda mengerti, "makasih,"

"Yaudah aku pulang ya, bye," Bela melambaikan tangannya ke arah Viona kemudian menjauh, Viona pun membalas lambaian tangan Bela dengan cara yang sama.

"Kapan gue ngeluarin ini benda? Tapi... Yaudah lah yang penting gak ilang," Viona meyakinkan diri.

"Hmm... Masih ngantuk," keluh nya.

Dengan segera Viona berjalan menuju kamarnya untuk menuntaskan kegiatan tidurnya.

***

"Dua Minggu lagi udah ujian aja," gumam Viona sambil membaca buku pelajaran yang besok akan ia pelajari, satu jam Viona bisa bertahan dengan buku pelajaran nya sampai akhirnya rasa malas menyerang.

Memang benar saingan terberat itu adalah diri kita sendiri, sulit nya merubah diri membuat kita akan tetap pada posisi yang sama dan tidak akan berkembang, bahkan kemungkinan akan semakin mundur.

I NEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang