Happy reading 😍
***
Sekarang mereka semua yaitu Alexa, Gilang, Alfin, dan Sevan sedang berada di rumah Viona untuk belajar bersama untuk yang ke dua kalinya bagi ke tiga pria tersebut namun entah sudah ke berapa kalinya untuk Alexa.
"Bi," teriak Viona memanggil bi Inah.
"Minta tolong buatin minum ya bi, apa aja yang seger," pinta Viona dengan sopan, yang segera di angguki oleh bi Inah, kemudian segera pergi dari sana.
Mereka mulai membuka buku masing-masing dan saling membantu jikalau ada salah satu dari mereka yang bertanya, seperti saat ini Gilang yang sedang kesusahan memahami sebuah materi dari pelajaran fisika.
"Astaga, ini suruh ngapain sih kuker amat ngitung beginian," kesal Gilang sambil mengacak rambutnya.
"Ngapa sih lo dari tadi misuh-misuh gajelas," komentar Alexa.
"Overdosis lama-lama gua makan rumus mulu," komentar nya, "lagian fungsinya apa coba,"
"Buat nutupin dosa lo yang udah numpuk, lagian gitu doang udah ngedumel gajelas lo, gayanya mau ambil kuliah jurusan fisika murni," balas Sevan.
"Gak jadi gue ambil jurusan itu, mending rebahan,"
"Mau jadi pengangguran lo!"
"Ya nggak lah bokap gua ada, gak susah nyari kerja," sombong nya.
"Halah paling juga nanti jadi ob," ejek Alexa.
"Nyaut aja lo nyet,"
"Seterah gue kali, mulut juga mulut gue ngapa lo yang sewot," jawab Alexa.
"Terserah bego," kesal Gilang.
"Suka-suka gue pig," balasnya ngegas.
"Ck, kudu sabar aing mah," ujar Gilang mendramatis.
"Paling juga ntar mereka jodoh," celetuk Sevan setelah beberapa menit terdiam menyaksikan perdebatan kedua temannya barusan.
Sontak Gilang dan Alexa saling pandang dengan tatapan sinis dan jangan lupakan ekspresi ingin muntah mereka.
"Sok soan gamau ntar jadian malu,"
"Halah bilang aja lo sirik jomblo," ledek Gilang.
"Ngaca bangsat," umpat Sevan kelewat kesal.
"Ih mas kok toxic," ucap Gilang dengan suara yang di imut-imutkan membuat Sevan bergidik ngeri dan langsung melanjutkan kegiatan belajar nya tanpa memedulikan Gilang.
Berbeda dengan Viona dan Alfin yang dari tadi sibuk belajar dan bertanya satu sama lain jika ada yang tidak di mengerti. Mereka hanya mendengarkan temannya yang dari tadi berdebat tanpa henti itu.
Setelah lama belajar Alfin, Sevan, dan juga Gilang pamit untuk pulang ke rumah masing-masing begitu juga dengan Alexa.
Setelah kepergian teman-temannya Viona menaiki tangga menuju kamarnya dan segera mengistirahatkan tubuh nya lalu menuju alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED
Teen Fictionini adalah kisah seorang gadis dari keluarga terpandang yang dikenal oleh semua orang akan kekayaan dan ke harmonisan dari keluarga ini tapi apakah yang orang orang bilang itu benar .....