17. Siapa Dia?

55 24 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasa pening di kepalaku sudah menghilang akibat jeritan perempuan yang sepertinya tidak hanya dari satu orang, sepertinya ada dua sampai tiga orang yang menjerit bersahutan.

Hal itu membuat diriku reflek berdiri secara cepat, yang mengakibatkan kepalaku pusing tak keruang.

Keparat! Gue lupa kalau gue lagi datang bulan dan punya darah rendah.

Mau tak mau,diriku harus menompang badan ke tembok untuk memfokuskan pandangan. Selepas itu, diriku pun berjalan ke arah depan dan melihat Alamanda yang sudah terkapar dengan

Oh Tuhan! Darah siapa itu?

Sorot mataku menangkap manik mata Keyla yang matanya sudah sehitam tembaga. Sama persis dengan Melinda tadi. Manik matanya menatap tajam tepat ke arahku.

Detik kemudian dirinya lompat, dari lantai dua,

ke arahku.

Kakinya terlihat terkilir dua-duanya. Tapi tak ada sedikit, dirinya sudah mengejarku dengan badan yang terciprat darah.

"Setan itu terus mengincar Sherin! Lari Sherin!"

Spontan diriku lari, walaupun tadi sedikit pending,

lari ke arah yang asal. Panik. Hal itu membuat kaki-ku terkilir ketika menaiki tangga.

Rasa sakit tak bisa ku pungkiri sehingga membuatku memegang engkel kaki dengan tatapan was-was melihat Keyla yang sudah menyeringai ke arahku, dengan darahnya yang masih terus merembes ke luar.

ARGHHH!

CTAKKK!!!

Mataku tertutup sekaligus bernapas lega. Satu detik sebelum Keyla melompat ke arahku, Bu Shinta lebih dulu melempar tasbih tepat sasaran yang sudah diucapi kalimat basmalah. Hal itu pun membuat Keyla meraung-raung di tempat.

Ini kesempatanku untuk kabur!

Calnira menyusul dan membantuku untuk berjalan. Kami mengarah ke arah perpustakaan yang tak jauh dari tempat kami berdiri. Selain tak jauh tempat itu juga memiliki pintu yang besar dengan kunci yang selalu berada di tempatnya, terkecuali jika sudah tutup.

Dan syukurlah, pintu perpustakaan masih terbuka lebar. Dan mataku menangkap seseorang ...

gadis misterius yang kemarin. Dirinya menatap bingung ke arahku.

Dan yang lebih bingungnya lagi, Calnira juga bisa melihatnya.

"Ada apa sih ribut-ribut? Mau baca aja nggak tenang!"

"Lo siapa? Kok gue nggak pernah ngelihat Lo?"

Dirinya mengalihkan pandangan. Hal itu membuat napasku tercekat.  Tapi detik itu pula diriku melihat dirinya memang tidak punya bayangan ...

POSSESSED AT SCHOOL [KERASUKAN] #SpookyStoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang