POSSESSED AT SCHOOL [KERASUKAN] #SpookyStory

Bab 5. Penulis Bodoh

Cuplikan bab sebelumnya ...
Jarak yang ditempuh olehku tidak terlalu jauh. Ketika nanti sampai di jalan besar depan sana, maka diriku hanya perlu belok kiri dan menggowes sepeda sampai perempatan jalan lampu merah.

Akan tetapi, seluruh tubuhku menegang lebih dulu menegang tatkala menggowes. Aku menghentikan laju sepeda sambil mengerutkan kedua alisku. Detik itu pula, bulu kuduk-ku meremang.

Sekujur badan lebat akan bulu hitamnya. Badannya yang buncit bagaikan kingkong itu berada di tengah-tengah jalan menghadap pepohonan karet. Tetapi itu satu detik yang dulu, sekarang mata merah dan taringnya yang tajam sudah tepat melihat ke arah diriku yang termenung tak jauh dari dirinya.

Gawat!

Genderuwo itu ternyata masuk ke dimensi manusia. Dan sekarang dirinya sudah mengejarku dengan wajah bengisnya. Tanpa berpikir lagi, diriku pun mempercepat kayuhan sepeda merah mudaku dengan sosok genderuwo itu tak melihatku di dekatnya.

Berbeda dengan film horor Indonesia kebanyakan, hukum setan jika di dunia manusia sebenarnya adalah tetap memiliki wujud dan massa. Bukan tanpa sebab, karena mereka semua memakan banyak energi untuk bisa berpindah dimensi.

Jadi hantu yang melayang ataupun menembus hanya bisa dilihat "mereka" sebenarnya adalah pembodohan publik. Mereka semua  bisa disentuh jika hantu itu  berpindah dimensi ke kita semua

Possessed At School by Sweetspooky

(Ilustrasi Genderuwo. Sumber Pinterest)

Dan di sini letak kegawatannya. Genderuwo terkenal dengan sifatnya yang menyukainya gadis perawan. Bahkan dirinya mampu saja memperkosa diriku jika saat ini tak kabur.

Langkah kakinya semakin terasa oleh kedua daun telingaku. Kulirik dari kaca spion sepedaku dan ternyata memang genderuwo itu mengejarku! Bahkan jaraknya bisa diperkirakan kurang dari lima meter di belkangku. Hal inilah yang membuat diriku semakin mempercepat kayuhan pedal.

Syukurlah, gapura bertuliskan Selamat Tinggal sudah terpandang oleh Indra penglihatanku. Semoga kondisi jalan raya di depan sana ramai, sehingga diriku bisa meminta pertolongan kepada warga yang ada di situ.