Bab 2. Berkebaya Darah

5.5K 305 95
                                    

Cuplikan bab sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuplikan bab sebelumnya

Ucapanku terhenti tatkala melihat lebih jauh ruangan ganti. Pemandangan yang cukup mengerikan di sini. Sebuah bangkai tikus berserakan dengan darah telah mengering.

Perlahan ku langkahkan kaki ke arah barat yang mengarah ke pojokkan ruangan. Terdapat tulisan dengan warna merah pekat di sana, namun hal itu tidak terlalu jelas karena debu yang menempel.

Kuletakkan jari telunjuk untuk memastikan dugaanku. Tak salah lagi, bau anyir ini adalah darah. Walaupun sudah mengering, tetapi indera penciumanku masih dapat menciumnya dengan jelas. Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah sebuah tulisan yang tercetak, itu membuatku membeku seketika.

"aKu lApar, siapa perseMbahan tahUn ini? tak MAu menunggu Terlalu lama, matIIII!"

Bahuku seketika bergetar melihat tulisan yang tak bisa dibilang kecil. Spontan juga menggosok telunjuk yang tadi ditempelkan ke sana secara membabi buta, seakan tangan kau baru saja melakukan pembunuhan.

 Spontan juga menggosok telunjuk yang tadi ditempelkan ke sana secara membabi buta, seakan tangan kau baru saja melakukan pembunuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calnira sudah tepat di sampingku. Kulihat ia juga sama herannya dengan tulisan konyol yang ia lihat, namun detik itu pula ia menggelengkan kepalanya.

"Sumpah, tadi pagi gue ke sini belum ada apa-apa tuh. Ini bukan lo yang nulis, kan?"

Aku tak menjawab pertanyaan konyolnya karena masih mengatur napas dan memfokuskan pandangan ke dinding bercat misty blue. Lalu ku arahkan pupil mata melihat tulisan yang tersentuh. Hampir pudar.

Brakkk!

Suara gebrakan pintu mengangetkan kami berdua. Ternyata itu adalah Agnesia, ia datang bersama dengan patnernya—Agra. Seketika itu juga aku tersadar bahwa kolam renang masih kotor.

"Heiii! Lo pada ngapain di sini, hah? Oh my God! Itu tulisan apa, hah?"

Lagi, lagi, dan lagi seluruh kosa kata berserakan dan musnah tak tersisa. Kuarahkan pandangan ke Calnira, ia justru sama melihat ke arahku tanpa ada tanda ingin menjawab.

POSSESSED AT SCHOOL [KERASUKAN] #SpookyStoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang