15; my future wife

4.6K 454 13
                                    

pagi ini adalah pagi hari yg cerah. sama seperti wajah manis seorang pemuda mungil dalam dekapan seorang park sunghoon.

sunghoon masih asik memandangi wajah polos nan damai milik si manis, wajah polosnya itu terlihat seperti bayi saat tidur.

semalam setelah sepulang dari melihat indahnya malam, diperjalanan pemuda mungil itu tertidur karena kelelahan akibat terlalu senang bermain, bahkan sampai lupa waktu.

sangking senangnya sampai pulang larut malam, padahal bunda irene sudah berpesan kepada mereka berdua untuk pulang lebih awal.

namun sepertinya, ucapan dan nasihat bunda irene sengaja diabaikan oleh sunghoon. sungguh anak du–.

sekarang, mereka berdua masih asik di atas ranjang dan enggan untuk beranjak. ah bukan, lebih tepatnya hanya sunghoon saja yg enggan untuk beranjak dari kasur king size-nya.

pemuda tampan itu justru asik melihat indahnya karya Tuhan yg berada dalam dekapannya ini, merasakan hangatnya tubuhnya saat memeluk si mungil yg masih terjun ke alam mimpi.

tangannya sedari tadi tak berhenti untuk mengelus rambut hitam sunoo, bahkan senyumnya juga dari tadi tidak luntur dari wajah tampannya.

tok

tok

tok

tok

tok

sunghoon berdecak. ada saja orang yg menganggu ketenangan hidupnya. pemuda tampan itu sebenarnya malas sekali untuk beranjak, namun mendengar suara nyaring sang bunda membuatnya mau tak mau harus beranjak dari tempat ternyaman nya.

menaikkan selimut tebalnya ke tubuh yg lebih muda hingga sebatas dada, lalu membuka kenop pintu.

cklek

“ap–hehe”

plak

bunda irene melotot, mengarahkan sendok makannya tepat di wajah tampan sunghoon.

“kemana aja, hah?!” tanya bunda galak.

sunghoon memegang pipinya yg terasa panas, “ya di sini lah bunda, emang mau dimana lagi? di hatimu, gitu?”

plak

lagi lagi tangan lentik bunda irene menampar keras pipi tirus anak sulungnya. selain tampan, anak sulungnya ini juga jago sekali menggombal.

ia jadi teringat dengan calon mantu manisnya.

“mana calon mantu, bunda?!” tanya sang bunda dengan nada dibuat galak.

kening sunghoon mengkerut, calon mantu katanya?

“siapa?”

bunda irene memasang wajah datarnya, “dede manis mu itu, park sunghoon!!”

pemuda tampan itu awalnya bingung dengan ucapan sang bunda karena nyawanya masih setengah terkumpul.

“dede manis? siapa?” tanya sunghoon bingung.

“jangan pura-pura anemia kamu!” sinis bunda.

sunghoon memijat keningnya.

“amnesia bunda, bukan anemia”

plak

pipinya kembali merasa panas, dalam hati ia sudah meratapi nasibnya yg mempunyai seorang bunda yg galak namun cantik.

“udah!! ga usah ngebantah!! cepet makan!”

setelah itu bunda irene kembali lagi turun dan menuju dapur meninggalkan seorang pemuda tampan yg tengah mengelus dada nya sabar.

My Wife Is A Cute Fox || Sunsun[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang