15

142 23 1
                                    

— PSYCHO —

Sebulan kemudian....

"Ini diluar rencana Tuan, namun sepertinya Lee Taeyong lengah karena Gadisnya menghilang" Ujar seorang lelaki kepada Boss nya.

"Hmm bagus, tapi kalian benar-benar tidak tau kemana gadis itu pergi?" Tanya nya penasaran.

"Kami tidak tau, kami hanya menjalanan rencana. Melukai gadis itu kemudian meninggalkannya dengan selembar kertas peringatan."

"Baiklah begini lebih baik. Tidak kusangka Lee Taeyong lemah hanya karena seorang gadis." Pria itu tersenyum puas tanpa merasa bersalah setelah melukai orang lain.

Bisa ditebak, mereka adalah musuh Lee Taeyong. Mereka melukai orang-orang disekitarnya untuk mengancam Taeyong.

———

Taeyong tertunduk lemah dimeja kerjanya. Dia kehabisan cara untuk menemukan Gadis yang dicintainya. Penampilannya berantakan dari atas hingga bawah. "Bang, yang semangat dong" Ucap Doyoung kemudian duduk dikursi depan Taeyong.

Doyoung kasian melihat pria didepannya itu layaknya mayat hidup. Tak mau makan bahkan tidak tidur. Dia khawatir sesuatu terjadi padanya. Taeyong sudah seperti Kakak bagi Doyoung.

"Nih" Doyoung melempar sebuah kertas yang sudah lepek karena diremas. Taeyong hanya menatap kosong kertas itu yang sekarang berada didepannya.

"Buka aja dulu, itu kertas peringatan yang gue dapet dari penjahat itu" lanjut Doyoung. Taeyong mengerjap, Dia segera membuka kertasnya.

Tinggalkan posisimu atau anak ini akan mati kemudian hari, Batin taeyong membaca tulisan dengan tinta merah di kertas itu.

"Kenapa lo baru bilang soal tulisan ini?!" Bentak Taeyong.

"Gue cuma nggak mau lo khawatir. Maaf"

"Tapi ini soal nyawa lo!"

"Gue udah hidup bahagia sampai saat ini karena lo Bang. Kalo gue harus mati besok juga nggak masalah."

"Gue juga mau lo ngerasain hidup bahagia" Lanjut Doyoung. Dia tak berani menatap Taeyong yang masih berapi.

"Lo harus tetap hidup sampai liat gue bahagia kalo gitu" Kata Taeyong. Amarahnya mereda cepat setelah mendengar alasan Doyoung.

"Pasti, jadi sekarang lo harus semangat buat nemuin sumber kebahagiaan lo! Jangan kayak gini!" Doyoung kembali memberikan semangat pada Taeyong.

"Hmm gue pastiin buat nemuin dia" Saat itu juga semangat Taeyong kembali menyala. Dia tidak akan berhenti untuk menemukan Seulgi.

———

Seulgi, gadis yang tengah dicari-cari rupanya tengah tergeletak di Rumah Sakit. Keadaannya tak jauh berbeda dengan Doyoung kala itu.

Seorang pria dengan pakaian putih setia menyuapkan nasi padanya. "Terima kasih Dokter, Aku merasa lebih baik sekarang" Ucap Seulgi pelan.

Pria itu adalah Dokter. Dia hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih dari Seulgi, pasien yang ditanganinya sejak sebulan lalu.   Atau juga bisa dibilang seseorang yang menemukan dan menyelamatkannya malam itu.

"Kondisimu sudah lebih baik, tidakkah kamu ingin mengabari keluargamu?" Tanya dokter itu.

Seulgi berusaha untuk mengubah posisinya menjadi berdasar pada  tembok. "Aku takut dengan reaksi mereka. Aku menghilang cukup lama dan kondisi ku sangat buruk" Ucap Seulgi khawatir.

"Baiklah, saya tidak akan memaksamu. Cepatlah sembuh. Hm?" Dokter itu tersenyum lalu meninggalkan ruangan.

Pikiran Seulgi masih pada pertanyaan sang Dokter. "Apa mereka mencariku? Apa mereka khawatir padaku?..... Lee Taeyong? Apa dia baik-baik saja?" Seulgi mengambil selembar kertas yang terlipat rapi disakunya.

Ini peringatan terakhir, tinggalkan posisimu atau Gadis yang kau cintai akan mati kemudian hari.

Seulgi kembali membaca kertas dengan tulisan mengerikan itu. Sedikitnya dia mengerti maksud dari tulisannya dan kepada siapa peringatan itu di berikan.

Pantas saja Taeyong mencoba untuk menjauh dari seulgi kala itu. Dia juga berusaha melindungi seulgi dengan meminta seseorang memata matai-nya. Tapi karena kecerobohan mereka juga semua ini terjadi.

Flashback...

Malam itu Seulgi bingung dengan perasaannya. Dia berjalan-jalan setelah pamit dengan kakaknya akan mencari makan malam.

"Ouhh taeyong serius nggak ngirim pesan ke gue?" Seulgi kesal lalu mematikan ponselnya lagi.

"Apa gue berlebihan? Hubungan kami baik-baik saja sebelum ini, Gue juga udah nuduh dia nyelakain Kak irene" Seulgi menyesal lalu menendang apa saja yang ada didepannya. Wajahnya cemberut, jalannya gontai.

Lalu tiba-tiba saja sebuah mobil melaju perlahan di samping Seulgi. Tepat saat mereka papasan seseorang menariknya masuk. "Awhhh" Teriak seulgi. Sedetik kemudian semuanya gelap.

Seulgi tak bisa mengingat apapun, dia sendiri terkejut saat sadarkan diri dan sudah berada dirumah sakit. Parahnya dia terbangun setelah 25 hari.

Flashback End

"Lee Taeyong, apa lo masih disana?" Segera Seulgi mengambil ponselnya yang belum dia aktifkan sejak sebulan terakhir.

———

"Kau baik- baik saja disini kan?" Tanya Suho.

"Hmm, tentu saja. Orang itu, Lee taeyong. Dia mengunjungiku terakhir kali. Dia masih berjanji akan menemukan Seulgi. Dan melarang kita melapor" Ujar Irene bercerita.

Dia pindah ke sebuah kontrakan kecil setelah menggadaikan rumah peninggalan orang tua mereka. Dia melakukan itu bukan tanpa sebab, melainkan dia sudah merencanakannya sejak lama.

Irene membutuhkan modal untuk membuka usaha yang sudah dia impikan. Ditambah karena menghilangnya seulgi, dia tertekan tinggal dirumah itu sendirian.

Dan ini sudah sejak 2 minggu ia pindah. Kondisi serta perasaanya sudah membaik. Meskipun sesekali dia masih memikirkan adiknya. Terkadang terbesit pertanyaan apakah Seulgi masih hidup? Jika tidak apa itu artinya dia sendirian didunia ini?

Tapi Suho selalu menyempatkan diri untuk melihatnya. Irene merasa sangat bersyukur akan itu.

Dan soal Seulgi, Irene mempercayakan nya pada Taeyong. "Hahh, aku merindukannya" Irene berkata, Suho lantas memeluknya tak mau Wanita cantik itu sedih.

———

Joy
Kangen Seulgi

Yeri
Iya, rasanya ada yang kurang

Wendy
Ayo lah Seul!!

Bales pesan ini kalo lo baca

Joy
Kasih tau kita, udah nimbun berapa banyak pesan dari kita?

Wendy
Setidaknya kasih tau kita kalo lo baik-baik aja seul!

Yeri
Gue juga mau bilang makasih sama lo Seul

Ayah gue udah balik dari RS

Joy
Gue perlu penjelasan hubungan lo sama Lee Taeyong

Yeri
Sama, lo harus kenalin dia ke kita!!

Wendy
Udah guys, kita doain aja semoga seulgi nggak kenapa kenapa

Joy
Pasti

Yeri
Always

[read]




To be continue

PSYCHO | SeulyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang