— PSYCHO —
Pagi ini perasaan Taeyong sangat baik. Dia sedang menyetir namun matanya terus melirik pada gadis yang duduk di kursi penumpang sebelahnya. Seulgi, gadis itu merasa canggung dan terus menatap keluar jendela.
"Udah sampai.. nggak mau turun?", Taeyong berkata untuk pertama kalinya sejak mereka berada dimobil. Seulgi tersadar dari lamunannya kemudian menatap Taeyong "I iya", seulgi melihat sekeliling memastikan itu adalah Kampusnya.
Belum sempat Seulgi membuka pintu mobil, Taeyong kembali mengatakan sesuatu. "Lo mau kemana?"
"Udah tau mau ngampus" , jawab Seulgi enteng.
"Tau kan harus pulang ke mana setelah ngampus?" tanya taeyong lagi.
Seketika Seulgi berfikir. Apa Taeyong tau dia udah mutusin buat nggak balik ke rumah Kakaknya? Tentu saja dia pasti tahu.
"Tau!" , jawab Seulgi ketus.
"Kemana!?"
"Kerumah lah"
Seulgi segera keluar menghindari pertanyaan Taeyong selanjutnya. Begitu dia keluar, Taeyong juga ikut keluar mengejar Seulgi sebelum pergi lebih jauh.
"Tunggu dulu", tahan Taeyong sambil genggam tangan Seulgi.
"Jangan pegang-pegang, dilihatin orang", Seulgi menarik tangannya kasar agar lepas dari genggaman Taeyong. Tapi Taeyong tidak mengijinkannya dan malah mempererat genggamannya.
"Gue tunggu dirumah"
"Rumah lo?"
"Hmm"
"Nggak! Emang lo siapa gue!?"
"Lo mau jadi siapa gue?" tanya Taeyong membuat Seulgi terdiam.
"Gue mau nggak ketemu sama lo lagi" jawab Seulgi yang sepertinya tidak membuat Taeyong senang. Hanya dengan tatapan matanya, ekspresi Taeyong berhasil membuat Seulgi ketakutan.
Dengan kasar Taeyong menarik paksa Seulgi agar kembali masuk kedalam mobil. "Gue harus kuliah! Lo mau bawa gue kemana?" Seulgi bertanya setelah melihat Taeyong yang bersiap di kursi kemudi. Dia juga berusaha keluar namun pintunya terkunci.
"Taeyong!!" Seulgi berteriak namun Taeyong tak memperdulikannya sama sekali. Dia emosi hingga menyetir diluar batas kecepatan.
"Taeyong gue belum mau mati!" , ucap Seulgi yang kini tubuhnya dipenuhi dengan keringat dingin membayangkan kecelakaan yang pernah ia alami sebelumnya.
Setelah Taeyong menghentikan mobilnya, kini Seulgi baru bisa tenang dan mulai membuka mata. Ahh ini rumah Taeyong batin seulgi mengenali bangunan didepannya yang nampak seperti Istana.
Sedetik kemudian Seulgi merasakan mual dan ingin segera keluar dari mobil. Namun dia kesulitan karena taeyong belum juga membuka kuncinya. Seulgi menutup mulut rapat rapat dan berusaha keluar.
Mengerti tentang keadaan Seulgi, akhirnya Taeyong pun panik sendiri dan membiarkan Seulgi keluar dari mobil.
Taeyong hanya diam merasa bersalah saat Seulgi menumpahkan mutahannya dan terlihat lemas. "Tuan apa yang terjadi?" Mark yang setia itu khawatir terjadi sesuatu pada Bos nya.
"Bawa Seulgi ke kamar, jangan biarkan dia keluar" perintah taeyong yang kemudian kembali masuk kedalam mobil.
Seulgi hanya pasrah saat Mark menuntunnya menuju kamar. "Nona tidak boleh keluar" , Ucap mark begitu sampai dikamar Seulgi. Dia sepertinya tidak tega melihat seulgi, tapi dia juga tau bahwa gadis itu berarti untuk Tuannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO | Seulyong
Fanfiction"Kau yang membuatku merasa seperti PSYCHO!" ----- a story by tataboyz Highest Rank #1 Seulyong ✏️Start 10 September 2021 ✏️End 06 November 2021