17

149 25 4
                                    

— PSYCHO —

Sudah sebulan lebih seulgi tidak bertemu dengan Kakak juga teman temannya. Taeyong juga jarang terlihat dirumah akhir-akhir ini. Rasanya sangat membosankan bagi Seulgi.

Sesekali dia bermain dengan doyoung, itu pun harus berada didalam rumah. Taeyong melarang mereka untuk keluar rumah bahkan jika itu hanya selangkah.

Klekk

Pintu kamar Seulgi dibuka, "dokter jung, haloo" sapa seulgi ramah. Dibelakangnya diikuti oleh Taeyong.

"Hai seulgi, bagaimana keadaanmu?" Dokter Jung tersenyum sembari berjalan ke arah Seulgi. Segera seulgi mengubah posisinya menjadi duduk.

Senyuman seulgi bahkan belum luntur dari bibirnya."berhentilah tersenyum, apa yang kau harapkan?" Taeyong memutar bola matanya.

"Tentu saja dokter jung" jawab Seulgi santai. Pandangannya masih kepada sang dokter yang kini nampak mempersiapkan sesuatu.

"Seulgi, berikan tanganmu" Pinta Dokter jung. Dia mengulurkan tangan lebih dulu menunggu seulgi meraihnya. "Apa? Memang itu perlu?" ketus taeyong, dahinya mulai mengerut.

"Kau ini kenapa?" seulgi tak menghiraukan Taeyong dan lekas meraih tangan Dokter jung, dia tertawa sambil menggeleng heran.
Taeyong kesal, dia hanya melirik apa yang dokter jung lakukan pada tangan seulgi.

"Sepertinya ada yang cemburu" sindir dokter jung sambil fokus memeriksa denyut jantung dari nadi Seulgi.

"Lee taeyong? Kau cemburu?" Tanya seulgi polos. "Cih, kenapa begitu? Dan kenapa kau memanggiku seperti itu? Aku menyukai panggilan sebelumnya" Taeyong melipat kedua tangannya di dada.

"Hahh, aku tidak mau kau mati karena serangan jantung. Aku tau kau berdebar setiap aku memanggilmu seperti itu. Aku bahkan bisa mendengar detak jantung mu." Seulgi menjelaskan, dia menatap taeyong dengan ekspresi menggoda. Dokter jung pun hanya bisa tersenyum mendengar perdebatan mereka.

Tidak berhenti disitu, mereka terus berbincang hingga dokter jung selesai mengobati semua luka seulgi dan mengganti semua perbannya.

"Selesai" ucap dokter jung.

"Hah? Sudah? Kenapa cepat sekali?" Seulgi terkejut pasalnya dia tidak merasakan apapun. Padahal biasanya akan terasa perih dan sakit setiap dia harus mengobati lukanya.

"Ini rencana Taeyong, dia membuatmu banyak bicara agar tidak merasakan sakit. Sepertinya berhasil" Jawab dokter jung. Taeyong yang tadi terlihat kesal kini tersenyum lega sambil menatap seulgi yang balik menatapnya.

Mendengar hal itu jantung Seulgi berdetak lebih cepat. Ahh ini romantis, bantinnya. "Jangan berterima kasih dulu, aku punya kejutan lain untuk mu" Tahan Taeyong. Seulgi mengankat alisnya seolah bertanya apa.

"SEULGIIII"

Seulgi mengindikkan bahu mendengar namanya dipanggil lantang. Siapa yang berteriak memanggil namanya seperti itu? Tidak asing.

Benar saja, Kakak beserta teman-temannya tiba-tiba masuk kedalam kamar di antar oleh Mark. "Seulgi?" Irene segera memeluk seulgi. Dia sudah sangat merindukan Adiknya itu.

Sedetik kemudian teman temannya bergabung dan memeluk seulgi bersamaan. "Gue kangen sama lo" ucap mereka yang berhasil membuat Seulgi menangis. Kedua pria lainnya hanya berdiri menatap mereka. Dia adalah Suho dan Chanyeol, kekasih wendy.

Bisa terlihat, mereka semua khawatir melihat kondisi seulgi. Tapi setelah bercerita panjang lebar akhirnya mereka mengerti dan bersyukur Seulgi masih hidup.

PSYCHO | SeulyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang