— PSYCHO —
Agar semuanya bisa jelas sejelas mungkin. Taeyong mengajak seulgi dan teman temannya untuk berbincang disebuah Cafe seberang Rumah Sakit.
Taeyong tak lupa memperkenalkan diri dengan wajah datarnya. Dia tak mau banyak bicara jadi Seulgi yang harus menjelaskannya pada mereka. Bukan soal hubungan mereka. Melainkan niat taeyong untuk membantu Yeri.
"Gimana yer? Kalo lo nolak gpp kita masih bakal bantu cari cara lain" Tanya seulgi. Yeri menggeleng cepat "enggak seul, gue malah makasih banget Taeyong mau bantuin gue. Tapi gue nggak bisa ganti uangnya cepet."
"Lo nggak perlu pikirin itu sekarang ini, pikirin dulu kesehatan ayah lo ya?" Pinta Seulgi.
"Gue pikir nggak ada salahnya juga yer, uang dari kita masih belum cukup buat nutupin kekurangan pembayaran. Nanti kita cari cara deh buat balikin uangnya Taeyong" Tambah wendy yang disetujui seulgi juga joy.
"Ck, heran gue sama kalian. Ribet!" Kesal Taeyong. Dia berdiri sambil merapikan pakaiannya. "Pembayarannya udah diproses. Sekarang lo harus masuk buat tanda tangan surat persetujuan operasi." Ucap Taeyong. Sebenarnya dia sudah meminta Mark membayarnya sejak awal.
Seulgi tak kalah kaget dengan teman temannya. "Udah selesai belum? Gue mau pinjem seulgi" Katanya lagi.
"Makasih banyak, gue nggak tau gimana bales nya." Yeri natap Taeyong sendu. "Cukup ijinin gue bawa seulgi pergi sekarang" jawabnya serius.
Seulgi langsung nyenggol taeyong. Dia berfikir tak seharusnya meninggalkan temannya seperti itu. "Gpp kok seul, kan udah ada wendy sama joy" Yeri senyum seolah ngijinin gue buat pergi sama Taeyong.
"Iya seul, tapi lo utang penjelasan ke kita" sambung Joy. "Yaudah, kita aja yang pergi dulu. Ayo yer! Seulgi hati-hati" kini wendy berkata. Mereka pergi setelah melambaikan tangan pada Seulgi.
"Huftt, gue kan jadi nggak enak sama mereka" gerutu seulgi tepat setelah teman-temannya menghilang.
"Nggak usah manyun gitu! Mau gue cium?" Taeyong menarik seulgi menuju mobil yang terparkir didepan gedung RS.
"Mau kemana?" Tanya seulgi polos.
"Pulang"
"Katanya gue nggak boleh kerumah lo"
"Gue udah nggak tahan"
Seulgi hanya tak habis pikir. Taeyong sudah mengingkari ucapannya sendiri.
Sesampainya dirumah, Taeyong meminta Seulgi menemaninya sampai tertidur lagi. "Cih, kek nggak ada kerjaan aja gue" Ujar Seulgi begitu mendengar permintaan Taeyong.
"Kerjaan lo kan liatin wajah gue" sindir Taeyong yang berhasil membuat Seulgi terdiam malu.
Sejujurnya Taeyong ingin merasakan tidur dengan nyenyak dan nyaman seperti kala itu. Itu sebabnya dia mengajak Seulgi, karena seulgi seperti obat tidur untuknya.
"Gue juga ngantuk deh, Hoamm" Seulgi menguap lalu gilirannya narik Taeyong buat masuk kekamar. Bukankah Seulgi terlalu berani untuk melakukan itu? Ya, itu karena Seulgi percaya Taeyong tidak akan melakukan apapun padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO | Seulyong
Fanfic"Kau yang membuatku merasa seperti PSYCHO!" ----- a story by tataboyz Highest Rank #1 Seulyong ✏️Start 10 September 2021 ✏️End 06 November 2021