Kampus adalah tempat lahirnya generasi muda yang memiliki intelektual. Generasi muda ini diharapkan mampu menjadi tangga menuju perubahan yang lebih baik. Selain itu, kampus merupakan pertarungan ideologi, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya politik kampus. Politik kampus adalah gerakan dari mahasiswa yang berwujud seperti miniatur pemerintahan.
Kampus adalah ruang industri pemikiran sekaligus tempat untuk mengukur kompetensi politik. Tujuan adanya politik kampus bukan untuk mendukung dekanat atau rektorat melainkan sebagai usaha menghidupkan kultur gerakan mahasiswa dan membangun kesadaran atas kondisi yang melanda kampus ataupun universitas.
Kita diajarkan untuk menjadi manusia yang kritis terhadap nilai-nilai atau kebijakan kampus. Mahasiswa memiliki segudang ide dan gagasan dalam menyikapi persoalan yang dihadapi mahasiswa saat ini. Sehingga perlu adanya saluran atau wadah untuk menyuarakan aspirasinya. Keberadaan organisasi mahasiswa di lingkungan internal dan eksternal kampus memberikan ruang dialektika sekaligus panggung untuk kerja.
Namun, apakah kampus kita sudah demikian? Memberikan sebuah wadah untuk menampung semua aspirasi mahasiswa? Bagaimana kita mengetahui kondisi kampus kita? Apakah kampus kita sedang baik-baik saja? Lalu bagaimana perkembangan politik kampus dulu dan sekarang?
"Hanya ada dua pilihan : menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih untuk menjadi manusia merdeka." - SOE HOK GIE -
