KESEPIAN DALAM KERAMAIAN

115 1 0
                                    

Kesepian merupakan salah satu bagian dari perjalanan hidup yang tak pernah lepas. Kesepian dan kehampaan disaat berada dalam keramaian sekalipun sering terjadi. Entah apa yang membuat hidup menjadi sangat kosong dan hampa. Apakah karena jauh dari Tuhan? Bagaimana dia bisa dekat denganNya jika masih berkutat dengan keberadaanNya.

Kadang kala orang merasa kesepian padahal memiliki banyak teman, memiliki pasangan atau bahkan keluarga. Tetapi jauh dalam dirinya dia merasa sepi, hampa, dan kosong. Semua hidupnya terasa tidak berguna. Penyebabnya mungkin saja karena merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan, atau merasa berbeda dari orang lain. Hal-hal yang tidak perlu untuk dipikirkan memang, tetapi naluri batin orang tidak selamanya sanggup untuk menahan semua perasaan itu.Terkadang orang lain menanggap hal seperti ini remeh dan balik mengatakan terlalu berlebihan menanggapinya. Mereka mampu mengatakan demikian karena tidak merasakan apa yang dirasakan.

Kesepian yang disebabkan perubahan sosial atau pun perubahan kondisi eksternal dikatakan bersifat temporer dan relatif lebih mudah diatasi. Sementara itu ada jenis kesepian lain, yakni merasa kesepian di tengah keramaian, berada di pesta, sedang berkumpul dengan teman, atau bahkan berada di tengah keluarga. Jadi dalam situasi dan lingkupan apapun, perasaan kesepian itu tetap ada. Inilah yang dikatakan existential loneliness. Seseorang yang mengalami eksistensial loneliness, tidak peduli sebanyak dan setinggi apapun frekuensi outing, dating dan chatting-nya, akan tetap merasa kesepian.

Adakalanya berpikir apa gunanya dilahirkan, apa gunanya kehidupan ini, dan apa gunanya kehidupannya bagi orang lain. Semua berkutat dalam otak dan terus menerus mencari hal-hal yang membuat putus asa. Kehidupan telah berusaha untuk menghilangkan rasa sepi, hampa dan kosong itu dengan bergaul dengan banyak orang dan sesering mungkin. Namun semuanya percuma, rasa cinta dari luar adalah sebuah ilusi yang tidak mampu mengatasinya.

Kami berdialog dengan rasa sepi ini dan bertemu dengan diri sendiri. Tetapi semuanya belum menemukan jawaban yang memuaskan dan tidak ada titik terang. Senyuman dan tawa banyak orang bagaikan ejekan yang sangat melukai. Merasa ditertawakan, merasa tidak dipedulikan oleh sesamanya, merasa dibiarkan menanggung luka batin seorang diri, dan bahkan merasa ditinggalkan oleh Tuhan.

Mengasihani diri sendiri yang terlalu menyedihkan dan tidak bisa berbuat apapun ketika rasa muak itu muncul dalam hidup. Melihat orang-orang disekitar yang hanya sebuah kuantitas bukan kualitas menghasilkan rasa hampa itu muncul. Dalam hidup, memang tidak sepenuhnya merasakan kebahagiaan dan merasa penuh dengan orang-orang yang peduli. Adakalanya harus jatuh sejatuh-jatuhnya. Secara fisik dekat dengan orang-orang, namun batinmu merasa berjarak dengan mereka. Ada yang menghianati hingga hatimu terasa perih. Tapi, kesepian ini membuat hidup lemah tanpa ada yang menolongnya. Bodoh, terlalu bodoh mengharapkan orang lain mengerti sedangkan tidak pernah sekalipun.

Ruang ini terlalu sesak dan penat oleh orang lain. Tapi masih ada sedikit ruang ketika tangan mengambil pena dan kertas. Sepi itu berubah menjadi sebuah imajinasi dan ilusi yang ramai. Ya, ramai hanya didalam lingkup kertas saja tidak dengan dunia nyata. Hidup ini butuh kebebasan dan rasa yang mampu membuat dia bangkit. Butuh orang-orang yang memang memahami bukan menyalahkan.

VEDA. Nov 19th. 2018.

OTOKRITIKWhere stories live. Discover now