hallo hallo hay.. langsung lanjut ajh yaa
-
-
-
Happy reading😍"Iya iya nggak akan lagi kok"
Sekarang saatnya semua santri dan santriwati bersiap-siap sekolah pagi."Anisa Ustadz Ustadzah disini pada garang kayak Ustadz Syauqi nggak?" tanya Zahra yang sibuk merapihkan hijabnya.
"Hahaha kok gitu sih Ra tanya nya?" tanya Anisa di akhiri ketawa ringan.
"Loh kenapa emang benar kan Ustadz Syauqi garang?" tanya nya.
"Enggak Zahra sebenarnya Ustadz Syauqi itu nggak garang cuma tegas" sahut Anisa.
"Ya..kan sama aja lah garang" jawab Zahra memajukan bibir mungilnya.
"Ustadz sama Ustadzah disini semuanya baik apalagi Ustadzah Lily adik Ustadz Syauqi" jelas Anisa mencoba meyakinkan Zahra supaya semangat dalam belajarnya.
"Iya iya" sahutnya.
"Eh Mi kamu dari tadi makan Mulu bagi dong" ujar Zahra yang melihat Mimi memakan bubur ayam.
"Nggak ini punya aku Zahra kamu kan bisa beli di bawah" Ucap Mimi.
"Sedikit aja ya" ucap Zahra memohon dengan mata berbinar-binar.
"Yaudah deh nih tapi eh.." ucapan Mimi terpotong saat Zahra mengambil mangkuk yang berisi bubur ayam di tangannya.
"Tapi kenapa?" tanya Zahra sambil memakan kerupuk yang ada di mangkuk itu.
"Tapi apa kamu nggak jijik itu kan bekas aku" ucap Mimi.
"Kok jijik sih ya enggaklah kata Ustadzah Lily ketika kita masuk pesantren semua warga pesantren itu adalah keluarga" jelas Zahra.
Mimi yang mendengarnya hanya tersenyum dan melihat ke arah Anisa.
"Zahra kamu pelan pelan sudah mengamalkan ilmu yang kamu punya loh" ujar Anisa berjalan menuju tempat duduk Zahra.
"Beneran?" tanya Zahra sedikit mengernyitkan dahinya.
"Iyaa" jawab Anisa dengan senyumnya.
"Berarti Zahra sudah memenuhi janji Zahra sama ayah dong dan Zahra akan segera pulang" ucapnya sumringah.
"Ya enggak gitu juga lah Ra, masih banyak ilmu yang kamu belum ketahui jadi janjimu masih belum terpenuhi" jawab Anisa.
"Oh gitu ya" Zahra sedikit memanyunkan bibinya itu dan kembali melahap sampai habis bubur ayam milik Mimi.
"Kami nggak mau kehilangan sahabat seperti kamu Zahra, kamu baik dan juga tulus" ucap Anisa begitupun dengan Mimi yang ikut bicara.
"Iya Zahra pokoknya kamu harus terus bersama kami disini sampai kita lulus sama sama" ucap Mimi.
"Kalo bisa kita harus bersama sama terus menggapai Syurga-Nya" sambung Anisa.
Zahra yang mendengar ucapan dari Anisa dan Mimi langsung memeluk mereka.
"Makasih ya sudah mau berteman sama aku" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )
General FictionSUDAH TERBIT DI FIRAZ MEDIA Nafeeza azahra sabrina gadis cantik berumur 16 tahun yang terpaksa masuk pesantren karena keinginan orang tuanya.. sebelum ia masuk pesantren ia mempunyai sahabat disekolah bernama Aliya.. Dan sekarang ia mempunyai sahaba...