Bagian 8

11.9K 831 6
                                    

Kembali lagii heheh..
-
-
-

Saat keluar dari kelas tak jauh dari tempat itu terlihat Ustadzah Lily yang sedang memeriksa kelas dengan melihatnya melalui kaca kelas. Anisa dan Mimi berlari ke arah Ustadzah Lily.

"Assalamualaikum Ustadzah," salam Anisa dan Mimi dengan nafas yang tidak teratur.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah, kalian kenapa kok kayak panik gitu?" tanya Ustdazah Lily.

"Afwan Ustadzah, Zahra sama Citra berantem di kelas."

"Apa?" tanya Ustadzah Lily merasa khawatir pada Zahra, entah kenapa Ustadzah Lily merasakan sayang pada Zahra seperti adik Sendiri.

"Astaghfirullah hentikan semua ini!" Ustadzah Lily langsung berteriak secara sengaja agar Zahra dan Citra berhenti.

"Ada apa ini Zahra?" tanya Ustadzah Lily pada Zahra yang hijabnya sudah berantakan.

'nggak mungkin aku cerita sama Ustadzah Lily tentang kejadian malam itu disini' batin Zahra.

"Citra fitnah Zahra Ustdazah," sahut Zahra dengan mata berkaca-kaca.

"Fitnah apa?" tanya Ustdazah Lily semakin tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya nggak fitnah kok Ustadzah saya benar-benar dengar kalo Ustdaz Syauqi bilang Zahra kalo mereka sudah melakukan itu-," jelas Citra yang ingin memojokkan Zahra.

"Astaghfirullah apa benar itu Zahra?" tanya Ustadzah Lily.

"Nggak Ustadzah, demi Allah Zahra tidak melakukan itu," bantah Zahra.

"Astaghfirullah Zahra, ba'da Maghrib kamu pergi ke ndalem." titah Ustadzah Lily.

Ustadzah Lily pun pergi meninggalkan kelas itu.

"Rasain Lo! Ustadzah Lily aja sudah nggak percaya sama Lo." ucap Citra yang kembali mendorong tubuh Zahra.

Zahra terdiam, siap tidak siap malam ini juga Zahra akan di keluarkan dari pesantren. Itulah yang ada dalam otak Zahra sekarang.
Keributan yang terjadi di ketahui semua santri dan santriwati di asrama. Hampir semua orang menghina, mencaci, Zahra. Anisa dan Mimi berjanji pada Zahra sebelum Zahra keluar dari pesantren ini mereka akan membantu sebisa mungkin. Tidak lama, berita salah itu kian terdengar di kuping Nyai Hana dan Kiyai Abdullah yang tak lain adalah Ummi dan Abah dari Ustadz Syauqi.
Ustadz Syauqi berniat mengutarakan perasaannya yang ingin menikahi Zahra karena kejadian malam itu terus menghantui pikirannya. Meskipun Zahra tidak sengaja salah tetaplah salah dia harus mempertanggung jawabkan semuanya.
Niat Ustadz Syauqi untuk mengutarakan isi hati dan pikiranya terhenti saat Nyai Hana menanyakan suatu masalah yang tidak benar.

"Syauqi anak Ummi, apakah pernah Ummi mengajarkanmu untuk melecehkan perempuan?" tanya Nyai Hana yang tidak lama meneteskan air mata.

"Astaghfirullah Ummi, kenapa Ummi berkata seperti itu?" tanya balik Ustdaz Syauqi terkejut darima Ummi nya tau sedangkan Ustadz Syauqi, Zahra, dan Anisa sudah menutupnya rapat-rapat.

"Ummi tahu dari semua santriwati disini, mereka semua sudah mengetahui nak, kenapa kamu melakukan hal itu nak?"

"Tidak Ummi, Syauqi tidak mungkin hal itu ini hanya kesalah pahaman Ummi," jawab Ustadz Syauqi dengan lembutnya.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang