Selamatttt malam...
Buat kalian jangan lupa jaga kesehatan ya heheh
-
-
-Happy reading.🌷
'kok muka Zahra di tekuk gitu ada apa? Apa dia bertengkar dengan Ustadz Syauqi?' batin Mimi ingin melontarkan pertanyaan nya namun sadar ini bukan waktu yang tepat.Bell pertanda pulang pun berbunyi Zahra masih berusaha untuk kuat berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan sahabatnya.
"Ra, kamu tadi beneran habis dari toilet?" tanya Mimi memecah keheningan.
"Iya." jawab Zahra dengan santainya.
"Terus kamu ketemu sama Ustadz Syauqi?" tanya Mimi kembali.
"Kenapa sih Mi, kepo banget deh." ujar Zahra dengan candaannya.
"Ya abisnya aku kepo kenapa saat kamu masuk kelas tadi kamu kayak habis nangis."
"E-enggak cuma kelilipan aja." jawabnya dengan senyum palsu.
"Kita sahabat Ra, kita udah tau sifat kita masing-masing."
"Kenapa? Ada apa?" tanya Anisa memulai percakapan ia juga khawatir dengan sahabatnya itu.
"Kita ke kantin dulu yuk, aku laper." ujar Zahra mengalihkan pembicaraan.
Anisa dan Mimi menyetujui nya karena saat jam istirahat mereka tidak pergi ke kantin namun sibuk menanyakan hal apa yang membuat Zahra menangis.
"Kalian mau pesan apa Nis, Mi?" tanya Zahra ia berusaha sekuat mungkin untuk melupakan rasa sakit itu dihadapan kedua sahabatnya.
"Aku mau batagor kuah aja."
"Aku bakso."
"Oke." sahut Zahra dengan senyum sumringah.
'kamu bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa di depan sahabatmu, tapi sahabatmu tidak bisa kamu bohongi.' batin Anisa.
"Nis, aku khawatir sama Zahra kenapa yang ada di benak aku tuh Zahra berantem sama Ustadz Syauqi." bisik Mimi.
"Nah aku juga sama Mi, tapi kita nggak bisa paksa Zahra dia juga punya privasi biarlah dia bercerita setelah dia siap."
"Hmm."
"toh kamu juga kamu punya privasi, si pengeran kamu haha." ujar Anisa dengan tawanya.
"Apaan sih Nis." sahut Mimi dengan pipi yang menjadi merah jambu.
Zahra mengahampiri kedua sahabatnya dan langsung saja ia duduk.
"Aku tau kamu lagi ada masalah yang mungkin besar tapi percayalah Allah tidak akan menguji hamba-Nya melewati batas kesanggupannya." ujar Anisa memberikan motivasi.
Tiba-tiba Mbak Yuni melontarkan pertanyaan.
"Kalian tau nggak ada lagu terbaru dari N**A S****N."
"Masa iya?" ucap Mimi tidak percaya.
"Iya bener lagunya enak kok."
"Yaudah Mbak, coba putar." pinta Anisa.
Ya memang Anisa dan Mimi menyukai karya-karya dari orang tersebut namun setelah kasus menimpanya entahlah author juga nggak tau.Mbak Yuni mulai memutar lagunya yang berjudul "Sapu Jagat." Zahra mendengarkan lirik demi lirik yang di lantunkan wanita tersebut.
Saat lirik "Berserah Ku pada-Nya.." Zahra benar-benar tidak kuat dengan apa yang diucapkan Ning Syifa pada suaminya. Zahra menutup wajahnya menghindari khawatir dari kedua sahabatnya.
Namun Anisa dan Mimi sadar Zahra sedang menangis walau ia menutupnya dengan tangan. Langsung saja Mimi dan Anisa memeluk erat sahabatnya.
"Kami yakin kamu kuat, kami nggak tau apa masalah yang sedang kamu hadapi tapi aku yakin kamu bisa!" ucap Mimi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )
General FictionSUDAH TERBIT DI FIRAZ MEDIA Nafeeza azahra sabrina gadis cantik berumur 16 tahun yang terpaksa masuk pesantren karena keinginan orang tuanya.. sebelum ia masuk pesantren ia mempunyai sahabat disekolah bernama Aliya.. Dan sekarang ia mempunyai sahaba...