Bagian 5

13.3K 869 0
                                    

Hallo kembali lagi dengan saya disini
Gimana gimana ? Bagus gak, pasti bosen yaa.. hmm:)
Next langsung ajh ke tkp
-
-
-

"Assalamualaikum.." Zahra mengetuk pintu ruangan Ustadz Syauqi yang terbuka itu sehingga membuat Ustdaz Syauqi mengentikan bacaan nya.

"Wa'alaikumussalam, masuk!" perintahnya.

Zahra pun memasuki ruangan Ustadz Syauqi dengan langkah pelan.

"Duduk." ujar Ustadz Syauqi.

"Iya." Sahut Zahra.

"Ada apa Ustadz panggil Zahra?" tanya Zahra penasaran.

"Ustdaz mau tanya dulu kamu yang di Taxi marah marah itu bukan?" tanya Ustadz Syauqi meyakinkan dirinya.

"I-iya kenapa kamu eh Ustadz mau marah sama Zahra mau hukum Zahra?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir mungil milik Zahra.

"Enggak, kamu jangan Su'udzan sama saya nggak baik." Jawab Ustadz Syauqi.

"Su'udzan?" tanya Zahra mengernyitkan dahinya.

"Iya, kamu berprasangka buruk pada saya." sahut Ustadz Syauqi.

"Ohh." Zahra mengangguk paham.

"Ini kamu kan santriwati baru disini silahkan isi data karena kemarin ayahmu tidak sempat mengisi data data ini." jelas Ustadz Syauqi

"Oh ternyata isi data doang kirain mau di hukum," gumam Zahra yang ternyata di dengar oleh Ustadz Syauqi.

"Kamu mau di hukum?" tanya Ustadz Syauqi menaikan satu alisnya.

"Eh enggak kok tadz." ucap Zahra menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Hmm" sahutnya.

*******************************

Waktu Maghrib pun tiba semua santri dan santriwati memasuki masjid untuk melaksanakan shalat.
Malam jum'at adalah malam yang sangat di takuti oleh Zahra. Ketika masuk pembelajaran Ustadzah Novi menyuruhnya untuk mengambil buku di perpustakaan.

"Zahra bisa Ustadzah minta tolong sama kamu?" tanya Ustadzah Novi yang telah mengenal Zahra kemarin malam.

"I-iya bisa Ustadzah" sahut Zahra dengan kegugupannya.

"Tolong ambilkan buku Hadits yang warna coklat di ruang perpustakaan ya" ujarnya.

"Baik Ustadzah." Ucap Zahra.

Zahra pun berjalan mendekati Anisa dan Mimi.

"Mi antar aku ke perpustakaan yuk," bisik Zahra.

"Aduh bukanya aku gak mau Zahra aku tugas yang siang belum selesai." tolak Mimi yang sedang mengerjakan tugas nya pada siang tadi.

"Anisa kamu mau ya antar aku," bisik Zahra.

"Iya iya aku temenin." sahut Anisa.

Kedua santriwati itu berjalan menuju ke perpustakaan tiba tiba Anisa merasakan kebelet pipis.

"Aduh Zahra aku kebelet nih aku ke toilet dulu ya." ucap Anisa dengan menahan sesuatu yang ingin keluar darinya.

"Yah kamu mah yaudah deh perpustakaan itu kan yang di depan." tanya Zahra sedikit kesal.

"Iya itu aduh aku udah nggak kuat." Anisa langsung berlari meninggalkan Zahra.

"Hufft."
"Mana gelap lagi," gumamnya.

Zahra pun sampai di depan pintu perpustakaan.

"Ish Anisa mana sih lama banget," Zahra celingak celinguk melihat sekelilingnya yang gelap refleks bulu kuduk Zahra berdiri.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang