Haiii selamatt pagi jelang siangg..
Gimanaa sehat ? Jangan lupa sarapan dan jaga kesehatan yaa😍😘
-
-
-HAPPY READING😘
Hari libur untuk melepas rindu pada orangtua dan keluarga dari santri dan santriwati telah berakhir. Zahra melihat dari jendela atas sudah banyak mobil yang terparkir di halaman pesantren.
"Huh.. sekarang aku masuk belajar nggak ya?" gumam Zahra mendudukan badannya di ranjang.
Tidak lama Ustadz Syauqi membuka pintu kamar dan memberikan susu coklat kesukaan istri kecilnya.
"Ini minum dulu." ucap Ustadz Syauqi membuat Zahra melongo.
"Kenapa bengong? Ini kesukaan kamu 'kan?"
'kok Ustadz Syauqi tau minuman favorit aku, padahal aku belum pernah bilang' batin Zahra.
"Ustadz tau dong, 'kan Ustadz suamimu." ucap Ustadz Syauqi seakan mengetahui isi pikiran Zahra.
'loh kok.. Ustdaz Syauqi bisa baca pikiran aku?' batin Zahra semakin penasaran.
"Ya sudah Ustadz simpan di sini ya." ujar Ustadz Syauqi menyimpan susu coklatnya di meja kerja miliknya.
Zahra masih melongo melihat Ustadz Syauqi.
'Cup' satu ciuman singkat mendarat di pipi chubby Zahra membuat Zahra sadar."Ish Ustadz apaan sih dasar mesum!" gerutu Zahra.
"Suruh siapa bengong, kalo nggak Ustadz cium sekarang kamu masih bengong haha." ujar Ustadz Syauqi dengan tawa ringannya.
"Mesum!" gerutu Zahra.
"Enggak kok bukan mesum tapi dengan itu kita jadi dapat pahala." sahut Ustadz Syauqi.
"Hmm."
"Kenapa?"
"Zahra takut masuk kelas." Sahut Zahra menundukkan kepalanya.
"Jangan takut ada Ustadz disini." Ustadz Syauqi mendekatkan dirinya pada Zahra.
"Tapi Zahra sakit hati tadz, sama ucapan-ucapan mereka sama Zahra, mereka jahat!" ucap Zahra menunduk dengan suara pelan.
Ustadz Syauqi menangkup wajah Zahra.
"Ustadz ada bersama mu." Ustadz Syauqi menghapus air mata Zahra.
"Tapi aku tadz, mereka jahat sama Zahra."
Ustadz Syauqi menarik tubuh mungil Zahra dan di peluknya dengan erat, Zahra tidak memberontak karena saat ini Zahra memang butuh pelukan dari orang yang dia cintai."Zahra, maafkanlah mereka pahala memaafkan itu besar loh, dan kamu nggak boleh dendam sama mereka."
"Zahra nggak dendam tadz, tapi hati Zahra masih sakit tadz." mendengar ucapan Zahra Ustadz Syauqi pun ikut sakit saat melihat istri kecilnya menangis.
"Sayang kamu dengerin mas ya-" Ustadz Syauqi terpotong saat akan memberikan pengertian pada Zahra karena Zahra melepaskan pelukannya.
"Mas?" tanya Zahra bingung.
"Iya, kalo kita berdua panggil Mas saja." pinta Ustadz Syauqi.
"Tapi 'kan Zahra nggak biasa tadz."
"Nanti juga terbiasa."
"Tapi Zahra lebih nyaman panggil Ustadz aja." Zahra menunduk.
"Ya sudah kalo kamu nyaman panggil Mas, Ustadz panggil Ustadz aja." sahutnya dengan senyum manisnya.
"Makasih tadz." ucap Zahra kembali memeluk Ustadz Syauqi entah kenapa berada di dalam dekapan Ustadz Syauqi hati Zahra terasa lebih nyaman.
Ustadz Syauqi membalas pelukannya dan mengeratkan pelukannya agar Zahra tidak terlepas dari dekapannya lagi.
Zahra berusaha memberontak namun karena berbeda kekutan akhirnya dia pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )
Ficção GeralSUDAH TERBIT DI FIRAZ MEDIA Nafeeza azahra sabrina gadis cantik berumur 16 tahun yang terpaksa masuk pesantren karena keinginan orang tuanya.. sebelum ia masuk pesantren ia mempunyai sahabat disekolah bernama Aliya.. Dan sekarang ia mempunyai sahaba...