Dalam keheningan malam, Jaemin menghela napas berulang. Sudah dua hari dia berada di puncak bersama Sehun, Jaehyun, Jungkook dan Taehyung. Namun, ada yang berbeda dengan malam ini, tentang tenda disebelah mereka serta sosok gadis tomboy yang belakangan mengacuhkannya.
"Bang, bisa kasihin Milenka?" Jaemin menyodorkan secangkir susu jahe yang baru saja ia buat pada Kai. Dengan harapan Milenka dapat tetap merasa hangat di tengah dinginnya puncak yang terasa menusuk tulang.
"Kenapa nggak kasih langsung?" Kening Kai—Kim Jongin—mengernyit heran.
Senyum kecut menghias wajah Jaemin. "Nggak bakal mau kalo dari gue," katanya dengan nada tercekat.
Mengulurkan tangan meraih pegangan cangkir, Kai hanya mengangguk paham. Kemudian meninggalkan api unggun menuju ke depan tenda tempat Milenka duduk sembari mengangkat ponsel tinggi-tinggi mencari sinyal.
"Belajar hidup di hutan tanpa hape dong, Adek," ucap Kai bergabung dengan Doyoung dan Milenka.
"Nggak mau!" geram Milenka. "Bang, gue bilangin nih ya, sebelum kita jatuh miskin terus gak punya apa-apa lagi, kita harus nguasain harta ayah!" Akibat merasakan susahnya tanpa alat-alat canggih, kini Milenka menyadari betapa penting harta warisan.
Milenka mulai memutar otak, memikirkan cara agar dapat mengendalikan ayah serta keluarga baru tercintanya. Lihat saja nanti, pasti akan Milenka injak-injak harga diri ibu juga saudari tiri yang telah merampas ayah mereka.
"Yaelah, nggak ada sinyal internet doang ngerasa gembel." Kai meletakan susu jahe yang ia bawa ke hadapan Milenka.
"Tapi, Milen bener, Bang," bela Doyoung menyetujui usul Milenka. "Bayangin kalo ayah diracun dan hartanya direbut tante Jes. Gue nggak mau ya pas entar gue masuk kuliah, ada situasi di mana gue terpaksa berenti karna nggak sanggup bayar SPP."
"Dek, dengerin Abang, sekalipun sekarang ayah udah hidup bahagia sama keluarga barunya, tapi beliau nggak pernah telat ngirim uang supaya kebutuhan kita selalu terpenuhi. Bahkan uang yang dikirim belum abis, ayah tetep ngirim lagi. Kalian jangan terkesan ngarepin kematian ayah, atau takut ayah meninggal karna tante. Inget, setiap ucapan adalah doa. Mau ayah meninggal di tangan tante Jes?"
Kai menasehati kedua adiknya yang kerap kali sehati kalau menyangkut niatan buruk.
"Jessica kurang ajar! Liat aja kalo gue ke rumah ayah, dia yang bakal gue racun!" umpat Milenka menyalahkan Kim Jessica—sang ibu tiri—setelah mendengar nasehat Kai. Milenka itu tipekal manusia yang tidak mau disalahkan.
"Adek, nggak boleh ngomong kasar." Doyoung menyentil dahi Milenka pelan. Lalu meminum susu jahe yang telah diminum separuh oleh Milenka. "Tumben nggak kebanyakan jahe, Bang," komentarnya.
"Udah ahli gue sekarang," ucap Kai bangga. Dia berbohong bukan karena takut Milenka memuntahkan susu jahe dari Jaemin, tapi memang sekedar ingin sombong saja.
"Aduh, belum bisa ngabarin Yayang gue," keluh Milenka menatap tanda x kecil disudut atas sebelah kanan layar ponselnya.
"Di bawah deket air terjun lumayan banyak sinyal, gue ke kamar mandi tadi rame orang-orang," ungkap Kai.
"Kalo mau ke sana, ayok!" ajak Doyoung yang lekas diangguki Milenka.
Keduanya beranjak pergi, sementara Kai menggeleng tidak mau ikut dan memutuskan untuk tidur lebih dulu.
Sesampainya di bebatuan besar dekat air terjun, Milenka terperangah melihat tempat itu sangat ramai. Pantas suasana di perkemahan tampak sunyi, ternyata orang-orang yang juga menghabiskan malam dipuncak sedang bersenda gurau di sini.
"Abang ke toilet bentar, lo jangan ke mana-mana," pesan Doyoung sebelum akhirnya melangkah menuju bilik kamar mandi yang terletak di sisi lain air terjun.
"Wah, beneran ada sinyal," gumam Milenka dengan mata berbinar. Dia memutuskan untuk duduk di salah satu batu besar. Detik berikutnya Milenka menyeringai ketika mendapati rentetan chat serta panggilan tak terjawab dari Renjun.
Renjun :
Jht bgt lo sm gw.
20.18Renjun :
Kalo mau pergi ya pergi aja, kenapa bayangan lo harus haha-hihi di pikiran gue?!
20.18Renjun :
Milen babi, gw kangeeeeen.
20.19Renjun :
Fuck you!!
20.19Milenka :
Yes, I wanna ewe you, Honey~
20.32Renjun :
Bkan fuck yg kek gtu, Milen tolol.
20.32, read.Baru saja Milenka membaca balasan Renjun, tidak lama setelahnya panggilan video masuk.
"Seneng ya lo, bikin gue kesel disaat gue lagi kangen-kangennya." Kalimat pertama Renjun ketika Milenka sudah mengangkat panggilan video tersebut.
•••
Makasih banyak udah vote dan komen (^~^)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Miss Pervert || Hrj [Tikung S2]
Random"Kak Renjun, anu lo goyang-goyang." "Kak Renjun kenapa malah melototin gue? Itu tas lo beneran goyang-goyang." Huang Renjun yang selalu dibuat emosi, tapi bukannya benci malah sayang setengah mati. [Tikung S2] Lokal!