-17-

318 101 12
                                    

Renjun menghela napas berulang, dia tidak tahu kenapa dirinya dan Milenka harus terjebak diantara hubungan kacau Jaemin dengan Ryujin yang saat ini sedang menunggu kedatangan Marien diluar gerbang sekolah.

"Jaemin 'kan udah bilang kalo dia deket sama Lia sebelum pacaran dengan lo, ngapain pake nanya Marien lagi sih? Buang-buang waktu," cibir Renjun merengut kesal pada Ryujin. Milenka yang menggandeng tangannya melirik, paham betul kalau Renjun diam-diam membela Jaemin.

"Mau dulu atau sekarang yang penting mereka berdua pernah deket!" Milenka menyahut nyolot. Padahal tadi malam sudah ia ceritakan kalau Jaemin berniat menuduh Renjun berselingkuh dengan Yeonhee, tapi pacar galaknya ini masih saja membantu sang mantan teman.

"Bener kata Milen!" balas Ryujin membuat Jaemin pusing tujuh keliling. Dia hanya meniru ulah Milenka, lantas kenapa Jaemin cepat sekali terkena karma?

"Sayang, kamu gak percaya aku?" tanya Jaemin menatap lelah Ryujin yang dia rasa bertingkah terlalu berlebihan.

"Percaya. Tapi, aku mau denger jawaban langsung dari Marien, biar aku lega," ucap Ryujin.

"Jawaban gue gak bikin lo puas?" Lia yang juga berada disana tampak gelisah. Perihal dia dekat dengan Jaemin memang sudah berlalu lama sekali, namun sebenarnya sampai sekarang Lia masih menyimpan perasaan khusus untuk Jaemin tanpa sepengetahuan siapapun, kecuali Marien. Biang gosip itu memang sangat berbahaya.

"Sapa tau Kak Lia berniat nusuk Kak Ryujin dari belakang," kompor Milenka.

"Emang cuma Milen yang bisa gue percaya," gumam Ryujin menatap Milenka dengan pandangan terharu. Sementara Jaemin dan Renjun yang mengetahui bagaimana sikap asli Milenka mendecih kompak.

"Kok gak masuk?" Doyoung datang bersama kedua kawannya, Lee Taeyong dan Wong Lucas.

"Nunggu dikasih sedekah!" timpal Milenka asal-asalan.

Taeyong terkekeh, sedangkan Lucas dengan percaya diri berkata, "Pasti mau minta tanda tangan gue 'kan?"

"Selena Gomez lewat aja gak gue mintain tanda tangannya, apalagi modelan kek elo gini." Renjun berujar enteng, mengabaikan Lucas yang kini pundung karena perkataan kejamnya.

"Kalo gue yang lewat Kak Renjun bakal minta tanda tangan, nggak?" tanya Milenka.

"Gak!" tekan Renjun, kemudian melanjutkan, "Minta dihalalin doang."

"Deg-degan nih gue!" Milenka memeluk Renjun semangat.

"Heh! Bisa nggak touch-touch kalian dikurang-kurangin?" Doyoung mendelik membuat Renjun tak enak hati.

"Gak punya malu kali," celetuk Jaemin yang sejak tadi menahan cemburu.

"Sayang, kok kamu gitu?!" sambar Ryujin tak suka mendengar ucapan reseh Jaemin.

"Itu Marien!" Suara Lia menyita perhatian mereka yang secara serempak menoleh ke arah yang sama.

"Mencari gue?" Gadis berambut hitam keriting terurai dengan bingkai kacamata dan seragam sekolah serba panjang tersebut menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah! Sapa lagi?! Inget ya, urusan kita belum selesai!" seru Jaemin. Uang yang sudah melayang ke tangan Marien memang tidak seberapa, toh Jaemin anak semata wayang kaya raya. Tapi, tetap saja gara-gara Marien masalah Jaemin semakin bejibun.

"Bukankah udah gue jelaskan sebelumnya bahwa hubungan kita telah berakhir. Apa lo gak bisa membaca?" Marien dengan aksen campur aduk antara bahasa gaul dipadu bahasa baku berucap santai, tak menyadari kalau yang dia katakan menimbulkan salah paham.

"Abis ngehianatin gue, lo mau main campakin gue begitu aja? Lo pikir lo siapa!" Suara tak terima Jaemin menambah kecurigaan.

"Mereka selingkuh?" Taeyong bertanya lirih pada Ryujin yang berdiri didekatnya.

"Ada hubungan apa lo bedua?!" geram Ryujin. "Nana, lo nyelingkuhin gue dengan cewek norak begini? Demi Tuhan! Buta lo?!" Tumpah sudah amarah Ryujin hingga kelepasan menghina Marien.

"Omongan dijaga, ngapa? Emang elo doang yang punya hati," sahut Lucas. Bukan hanya dia, tapi yang lain juga merasa jika Ryujin keterlaluan.

"Lima puluh ribu," ucap Marien tiba-tiba sembari mengulurkan tangan ke hadapan Ryujin.

"U-untuk?"

"Karena lo udah melukai harga diri gue. Sesungguhnya lima puluh ribu itu denda yang sedikit, tapi gue sedang bersikap baik hari ini," gumam Marien tenang.

"Gu-gue-"

"Kalau cuma lima puluh ribu lo nggak sanggup bayar, sebaiknya cocot lo di kondisikan. Perasaan manusia itu gak ternilai harganya," potong Marien. "Lagi pula, apakah gue keliatan seperti tertarik sama Jaemin?"

"Nggak!" Milenka yang mewakili menjawab. Sedangkan Renjun tidak lagi menyimak perdebatan mereka dan asik dengan game di ponsel.

"Lo boleh bayar besok, Ryujin. Tapi berkali-kali lipat, total empat ratus ribu." Marien Curley memang calon rentenir di masa depan.








•••

Shin Ryujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shin Ryujin

[END] Miss Pervert || Hrj [Tikung S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang