Yellow_Hrj
❤27.121
Yellow_Hrj No caption @NaJaem @Jeno_EnsitiLihat semua 1.347 komentar ....
Kun_gege : Cogan lewat
Lucas_Wong : Mereka aja pesen kopi hampir tiap hari ke gue, masa kalian nggak? Segera hubungi gue yok 😍
Yellow_Hrj : Kpn gw bli? Gsh ftnh @Lucas_Wong
Mark_Lee : Cieee~ nongkrong gak ngajak²
NaJaem : Ga sengaja ketemu Renjun sama Jeno di jalan, mereka mau maen ke rumah Milen, jadi gue diajak sekalian. @Mark_Lee
Mark_Lee : Oh, kirain udah lupa sama gue @NaJaem
Ldh_Haechan : Jen, teganya lo ngehianatin kesetiaan gue ama Guanlin :( @Guanlin_w1
Guanlin_w1 : Lo anggep apa hubungan kita selama ini Jen :(
Jeno_Ensiti : Awokawok gei @Ldh_Haechan @Guanlin_w1
Ldh_Haechan : Bgsd!! @Jeno_Ensiti
Guanlin_w1 : Kek ajg! @Jeno_Ensiti
Milen_Kaa : Jodoh gue paling cakep <3
Yellow_Hrj : Iya dong @Milen_Kaa
"Kenapa ngelamun?" Marien menoleh saat suara Jaemin terdengar. "Lagi mikirin gue ya?" selidik cowok itu yang entah sejak kapan berjalan di sebelahnya.
"Lo gak lihat gue sedang scroll sosmed?" Marien dengan campuran kosa kata baku dan gaul sepertinya belakangan ini sudah menjadi hal yang tak asing bagi Jaemin.
"Ngapa gak mikirin gue aja sih?!" paksa Jaemin, ekspresi wajah perpaduan antara tampan juga manis itu tampak merengut jengkel. "Masa gue doang yang mikirin elo," cicitnya pelan sekali.
"Apa?" tanya Marien— tidak benar-benar menyimak kalimat terakhir yang Jaemin katakan.
"Lo jelek banget," sahut Jaemin sembarang. Keduanya melangkah di lapangan sekolah menuju koridor kelas sepuluh.
"Bukannya lo pernah bilang kalau gue cantik? Dan lo baru memperhatikan?"
"Itu mata gue lagi kelilipan gajah," elak Jaemin tak mau mengakui. Entahlah, Jaemin sendiri tidak mengerti kenapa mendadak dirinya seperti orang yang salah tingkah begini. Padahal dia sudah terbiasa memuji para gadis, tapi kalau menyangkut Marien, rasanya Jaemin jadi malu setengah mati.
"Burung biru, sebaiknya lo pergi daripada mengganggu ketenangan gue."
"Burung gue nggak biru, Mer!"
"Terus warna apa?"
"Warna— si anjir lo kok malah nanya?!" Wajah putih Jaemin kini semerah tomat matang, hampir saja dia keceplosan menyebut warna burungnya.
"Iseng."
Jaemin mencibir kesal ketika Marien menanggapinya dengan enteng. "Kalo lo mau liat burung gue boleh deh, tapi syaratnya kita harus nikah dulu!"
"Ya udah, ayok nikah." Jawaban simpel dengan nada sedatar tembok itu membuat jantung Jaemin seketika berdetak kencang.
"Se–serius lo?" Jaemin tergagap, tangannya spontan menahan pergelangan tangan Marien. Menghentikan langkah mereka tepat setelah keduanya tiba di lorong.
"Nggaklah!"
"Mer! Jangan becandain gue mulu dong!" protes Jaemin. Sementara Marien hanya melempar tawa usil. "Di larang ketawa! Nggak baik buat jantung gue."
Sebelum mereka sempat melanjutkan langkah, sosok gadis cantik berlari menghampiri Jaemin. "Na!"
"Yeonhee?" heran Jaemin, jujur saja dia sedikit tidak suka melihat kedatangan Yeonhee.
"Ayah mau ketemu!" ucap Yeonhee— ketika mencapai Jaemin dan Marien. Namun, gadis itu hanya memusatkan perhatian pada Jaemin, seolah menganggap Marien tak ada.
"Ketemu gue? Kenapa?"
"Soalnya gue bilang elo pacar gue." Yeonhee tersipu malu. "Gue mau ngeyakinin ayah sama Milen, kalo gue gak bakal ganggu hubungan Milen."
Ditengah keterkejutan, Jaemin merasa tangannya yang masih memegang pergelangan tangan Marien dilepaskan.
"Mer! Apa-apaan sih!" bentak Jaemin kembali meraih tangan Marien.
"Elo yang apa-apaan, gue mau ke kelas!" Antara bingung dan tidak tahu harus bagaimana, Marien berusaha melepas cekalan tangan Jaemin lagi.
"Jaem?" panggil Yeonhee.
"Bentar ... gue tanya Merian, boleh apa nggak kalo gue pura-pura jadi pacar lo." Setelah berujar begitu pada Yeonhee, kemudian Jaemin menatap lurus Marien dengan pandangan seakan berkata, jangan-bolehin. "Gimana, Mer?"
Sebenarnya Marien ingin menjawab, "Terserah, kenapa lo nanya gue?" Tapi yang keluar dari bibirnya malah, "Nggak boleh."
"Maaf, gak dibolehin, Yeon." Diam-diam Jaemin merasa lega karena tidak harus berurusan dengan Yeonhee.
"Emang dia siapa lo?" tanya Yeonhee, senyum manisnya mengembang. "Bukan siapa-siapa 'kan?"
Terlalu baik dengan semua perempuan, giliran dikejer-kejer jadi risih sendiri si Jaemin, batin Marien menggerutu. "Gue buru-buru! Tolong selesaikan masalah kalian tanpa melibatkan gue," pamit Marien menghempas tangan Jaemin, lalu sesegera mungkin menjauh pergi.
🥀 Miss Pervert 🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Miss Pervert || Hrj [Tikung S2]
Random"Kak Renjun, anu lo goyang-goyang." "Kak Renjun kenapa malah melototin gue? Itu tas lo beneran goyang-goyang." Huang Renjun yang selalu dibuat emosi, tapi bukannya benci malah sayang setengah mati. [Tikung S2] Lokal!