Renjun :
Nggak papa ya gak istirahat bareng?
10.05Renjun :
Gue ada rapat, sama Pak Baekhyun juga.
10.05, read.Milenka :
Asal jangan selingkuh dengan Pak Baekhyun.
10.06Renjun :
Elo yang jangan aneh²!
10.06Renjun :
Sampe gue dapet kabar lo godain Kak Winwin, gue copotin otak lo.
10.07Renjun :
Itu sih kalo elo punya otak.
10.07Milenka :
Sebenernya lo pacar gue apa musuh gue, Kak? :')
10.08Renjun :
Bos lo.
10.08Renjun :
Wkwk.
10.09Milenka :
Kejam kamu dek :(
10.09Renjun :
Elo yg adek, Milen bodoooh.
10.10Renjun :
Kalo gak bego bukan Milenka.
10.10Milenka :
Mas Renjun, kalo lo tiba-tiba muntah itu berarti karna gue.
10.11Renjun :
Kenapa, Dek? Lo mau main santet²an?
10.11Milenka :
Nggak dong, gue cuma mau ngehamilin Mas Renjun 😚
10.12Renjun :
Anak tolol.
10.12Renjun :
Udah ah, gue sibuk.
10.13Renjun :
Ketemu nanti <3
10.13, read.Milenka merebahkan kepala di atas meja, sementara Haebi dan Jisung yang duduk di depannya sejak tadi sibuk nyerocos— bergosip. Mereka bertiga memilih untuk menghabiskan jam istirahat pertama di kelas.
"Kak Ryujin 'kan emang cantik banget, jadi cowok-cowok dari SMA Nusa Bangsa itu maksa ngajak kenalan di jalan— sepulang sekolah. Untung ada Jeno sama temen-temennya yang ngelindungin Kak Ryujin." Haebi menceritakan kasus kemarin ketika Jeno dikabarkan masuk BK, tentu dia tahu semuanya dari sang kakak kembar, Lee Haechan.
"Padahal besok tanding, bisa-bisanya kena masalah," cibir Jisung, dia merupakan salah satu anggota tim basket putra yang besok turun ke pertandingan.
"Romantis tau! Kek di wattpad-wattpad gitu!" seru Haebi.
"Heh! Lebih romantis juga gue sama Kak Renjun!" Milenka duduk tegap seraya menggebrak meja. "Kami itu pasangan yang serasi. Entar, kalo gue udah lulus SMA terus kuliah, kerja, punya rumah sendiri, liat aja! Gue bakal nikahin Kak Renjun dan suatu saat dia ngelahirin anak kami dengan selamat."
"Ngelahirin? Cowok nggak hamil, Len!" protes Jisung.
"Kalo gue maunya Kak Renjun yang hamil, lo bisa apa?!" bentak Milenka membuat nyali Jisung ciut.
"Jangan ganggu, dia lagi kumat," bisik Haebi.
Perkataan tak masuk akal Milenka tidak berlanjut karena kehadiran sosok Marien yang menghampiri ke dalam kelas dengan amplop berwarna pink ditangan.
"Surat cinta yang lo minta gue buatkan," ujarnya sembari menyodorkan amplop pink itu pada Milenka.
"Makasih Kak Marien," jawab Milenka mengambil alih surat cinta tersebut. Sudah sebulan lewat Milenka dan Renjun berpacaran, Milenka ingin memberi sesuatu yang terkesan manis agar ketua osis yang selama ini berjuang keras itu tahu kalau Milenka juga akan selalu berdiri disamping Renjun bahkan disituasi tersulit.
Meskipun cara Milenka adalah dengan memanfaatkan orang lain.
"Ya udah, gue balik," pamit Marien, tidak mau berlama-lama dengan adik kelas rasa preman seperti Milenka. Jisung serta Haebi mengulas senyum sopan saat Marien melirik keduanya.
'Kemana perginya kehidupan tentram gue,' batin Marien tersiksa. Kakinya melangkah tergesa, setelah dia keluar dari pintu— Marien malah berpapasan dengan Doyoung yang hendak menemui Milenka.
Sial, Marien mendadak ingin pingsan saja.
"Kemaren jidat lo memar gara-gara kena bola. Sekarang ... kaki lo kenapa?" tanya Doyoung dengan nada datar.
"Ka–kaki? Kaki gue kenapa, Kak?" Marien menatap kakinya panik.
"Gerak kalo lagi jalan," sahut Doyoung enteng. Cowok itu memasuki kelas tanpa menghiraukan Marien yang melongo ditempat.
"Bukankah setiap insan kalau lagi berjalan kakinya udah pasti gerak? Kecuali jalannya pake tangan!" sungut Marien saat sadar jika dirinya dipermainkan.
Marien terus menggerutu sebelum benar-benar pergi, tidak tahu saja kalau Doyoung masih berdiri di balik pintu mendengar semua yang Marien ucapkan dengan bahu bergetar menahan tawa.
•••
Kim_Dy
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Miss Pervert || Hrj [Tikung S2]
Random"Kak Renjun, anu lo goyang-goyang." "Kak Renjun kenapa malah melototin gue? Itu tas lo beneran goyang-goyang." Huang Renjun yang selalu dibuat emosi, tapi bukannya benci malah sayang setengah mati. [Tikung S2] Lokal!