🧡Melukaimu

41 6 0
                                    

Selamat datang di chapter 32!
Soundtrack chapter ini,
Step Step||Suran

Udah pernah nonton drakor jalousy incarnate?
Pasti tau dong ost ini?

Jujur saja author sudah jatuh cinta sama ost ini. Set dah gampang banget jatuh cinta:D

Ok tanpa basa-basi lagi, yuk kita simak isi chapter kali ini!

🔹️🔸️🔹️

🔹️🔸️🔹️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦎🦎🦎

         JIKA bisa membuat jalan cerita dalam hidupku sendiri, sudah ku pastikan aku tidak akan menjadi Istri Mas Mihun. Aku tidak akan pernah bertemu dengannya, juga tidak akan pernah membiarkan jantungku berdebar untuknya. Pokoknya tidak untuk Mas Mihun.

Tapi apa dayaku?
Jika dikehidupan ini saja aku lemah dan menurut saja dengan semua perlakuannya, lalu bagaimana di kehidupan lain? Apa aku akan tetap bersanding dengan dia?

Ku baringkan tubuh kurusku di atas sofa tempat biasanya aku beristirahat. Mencoba memejamkan kedua mata, hingga hanyut ke alam mimpi. Namun, disaat aku benar-benar akan memejamkan mata, Mas Mihun lebih dahulu mengangguku dengan pertanyaannya.

"Jamie, kamu lihat kotak warna hitam punya saya tidak?" Tanyanya kepadaku.

"Kotak mana Mas? Jamie gak lihat."

"Disana! Bisa kamu ambilkan untuk saya Jamie?" Pintanya, sambil menunjuk ke arah atas lemari kayu yang pernah kami masuki.

Jadi dia mau aku yang mengambil kotak hitam itu. Mana tinggi sekali lagi. Aku tidak yakin usahaku mengambilnya akan berhasil. Ya, aku pesimis duluan dibuatnya. Lagipula kenapa tidak dia ambil sendiri saja sih?

Aku pun mencari bangku untuk membantuku mencapai bagian atas lemari. Lalu ku dekatkan ke pintu lemari, sebelum akhirnya ku naiki.

Awalnya aku tidak takut sama sekali. Walaupun, tinggi lemarinya agak menyusahkanku untuk mengambil kotak itu. Hingga saat tanganku sedang meraba-raba bagian atas lemari, tiba-tiba aku merasakan kursi yang ku naiki bergeser ke sebelah kiriku. Tentu saja hal itu membuatku oleng dan hendak terjatuh.

Beruntung Mas Mihun segera menangkapku sebelum aku benar-benar terjatuh. Tapi bukannya senang, aku malah bingung. Bukankah barusan dia yang mendorong kursiku sampai aku oleng? Lalu untuk apa dia juga yang menangkapku. Apakah ini hanya buatanya saja?

"Saya menangkap kamu." Katanya, saat menangkap diriku.

"Lepasin Jamie Mas, udah malam Jamie mau tidur. Mas ambil sendiri aja kotaknya." Kataku, sambil menurunkan diri secara paksa dari gendongannya.

Jangan menganggap aku sudah berubah atau ada sisi lain di dalam diriku. Bukannya apa-apa, kali ini aku hanya mencoba bersikap dingin kepada Mas Mihun. Persis seperti yang sudah aku pikirkan.

ISTRI JALUR AFIRMASI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang